Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mereka Diajak untuk Mencintai Bumi

14 September 2018   13:10 Diperbarui: 17 September 2018   11:27 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat masing-masing kelompok berkunjung dan memberikan komentar kepada kelompok lain melalui tulisan yang ditempel pada kertas plano. Foto dok: Yayasan Palung

3. SMP St. Albertus Ketapang

4. SDN 02 Delta Pawan

5. SDS Eka Tjipta Gaharu, Kecamatan Jelai Hulu

Pembina sekolah-sekolah adiwiata dalam hal ini Bupati Ketapang melalui Dinas Perkim LH memberikan penghargaan kepada Effendi, S.Pd, S.AP, MMPd sebagai pembina Adiwiyata.

Bapak Effendi telah membina sekolah-sekolah untuk Adiwiyata di Kabupaten Ketapang pada khususnya.

Para penerima Adiwiyata di Ketapang berfoto bersama setelah penyerahan plakat dan uang pembinaan. Foto dok. Yayasan Palung
Para penerima Adiwiyata di Ketapang berfoto bersama setelah penyerahan plakat dan uang pembinaan. Foto dok. Yayasan Palung
Pada kesempatan tersebut diumumkan pula, pada tahun 2018 ada dua sekolah di Ketapang yang lolos untuk Adiwiyata tingkat propinsi yaitu; SMP 04 Benua Kayong dan SMA St. Petrus Ketapang.

Beberapa acara dalam kegiatan pelatihan guru di hari pertama Rabu (12/9) kemarin, antara lain adalah penyampaian materi tentang lingkungan hidup dan beberapa metode terkait bagaimana atau kiat-kiat agar peserta dari sekolah-sekolah yang diundang mampu untuk saling berbagi (belajar bersama) terkait lingkungan hidup dan adiwiyata dengan menghadirkan pembicara dari Jaringan Pendidikan Lingkungan (JPL), Ade Padli dan Mariamah Achmad dari Program Pendidikan Lingkungan Yayasan Palung.

Ada pun tujuan dari adanya pelatihan peningkatan kapasitas guru antara lain untuk :

  • Mendukung sekolah-sekolah yang memiliki tujuan menjadi sekolah peduli dan berbudaya lingkungan/sekolah Adiwiyata,
  • Mengembangkan kreatifitas dan kapasitas guru dalam integrasi pembelajaran pengelolaan lingkungan hidup dalam mata pelajaran,
  • Menjadi media komunikasi antar sekolah adiwiyata di Kabupaten Ketapang, terutama tentang peran serta aktif dalam upaya-upaya pelestarian lingkungan,
  • Meningkatkan kapasitas guru dalam mengisi aplikasi adiwiyata pada MS-Office Excel.

Menurut Ade Padli, "Program Adiwiyata ini sangat perlu dan tidak selalu memerlukan biaya besar. Program Adiwiyata ini sangat perlu dan tidak selalu memerlukan biaya besar. Alasannya, pihak sekolah bisa saja untuk berkerjasama dengan pihak lain (membangun jejaring atau mitra kerja).  Ada Beberapa syarat sekolah Adiwiyata misalnya seperti kantin sehat, WC sehat, memanfaatkan ruang sekolah menjadi rumah hijau (green house). Toga Kalimantan tidak harus sama dengan wilayah Jawa. Jangan selalu memikirkan biaya mahal".

Dalam diskusi, terlihat semua peserta diajak untuk mendiskusikan perkelompok untuk mendiskusikan persoalan yang ada terkait adiwiyata. Selanjutnya mengunjungi  masing-masing  kelompok lain, ada juru bicara dari setiap masing kelompok untuk menjelaskan persoalan adiwiyata saat ini.

Peserta pelatihan berfoto bersama. Foto dok. Yayasan Palung
Peserta pelatihan berfoto bersama. Foto dok. Yayasan Palung
Setiap pengunjung yang mengunjungi mengunjungi kelompok lainnya agar memberikan masukan dengan pertanyaan dari masing-masing gambar yang disajikan oleh kelompok yang dikunjungi secara bergilir tersebut. Misalnya; apa maksud dari cerita/deskripsi gambar tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun