Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ini "Bahaya" dari Kantong dan Sedotan Plastik bagi Kehidupan

5 Juli 2018   13:18 Diperbarui: 5 Juli 2018   19:46 9789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah-sampah plastik yang menyatu dengan lautan dan pantai tentunya sangat berbahaya bagi biota laut. Foto dok. Ecomagzine

Sedangkan sedotan plastik tidak kalah berbahayanya dengan kantong plastik. Eco Watch menyebutkan setidaknya ada 500 juta sedotan plastik/hari dibuang oleh masyarakat dunia setelah  1 kali pakai.

Hal lainnya juga terkait sampah plastik 50 % sampah plastik hanya digunakan satu kali pakai lalu dibuang. Terdapat 80 % sampah lautan berasal dari daratan.

Infografik Stop Sedotan Plastik. Tirto
Infografik Stop Sedotan Plastik. Tirto
Tidak semua sampah plastik bisa diatasi alias tidak bisa semua terangkut dan hampir pasti menumpuk.

Dikhawatirkan pula sampah sedotan plastik dapat mencemari lautan dan berpengaruh juga kepada hewan laut seperti ikan dan penyu yang terkadang menyangka sedotan plastik, seperti makanan sehingga hal tersebut pun dapat menjadi ancaman akan keberlangsungan hidup mereka (hewan di laut). Dan bisa saja mereka mati karena sampah plastik.

Hal lainnya sedotan plastik dapat menyebabkan perut kembung. Alasannya, saat kita minum air lewat sedotan plastik, maka kita menelan udara lebih banyak dari biasanya. Sehingga, menyebabkan kembung dan rasa tak nyaman akibat gas dari udara yang masuk lewat sedotan.

Persoalan terkait dampak sampah plastik dan sedotan plastik setidaknya saat ini menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan dan menakutkan saat ini jika tidak cepat ditanggulangi. Mengingat, pemakaian sedotan plastik di Indonesia diperkirakan setiap harinya bisa mencapai 93 juta batang sedotan, sampah sedotan plastik tersebut berasal dari restoran, minuman kemasan dan sumber lainnya (packed straw).

Mengatasi persoalan sampah bagi masyarakat dunia menjadi salah satu target yang harus dilakukan.

Negara-negara maju seperti di Inggris memberlakukan larangan penggunaan plastik.

Bahkan di negara China baru-baru ini memberlakukan berhenti untuk membeli barang-barang dari bahan plastik yang berasal dari negara-negara berkembang.

Katakan tidak untuk kantong plastik. Foto dok. Langit-langit
Katakan tidak untuk kantong plastik. Foto dok. Langit-langit
Ada cara sederhana sebetulnya untuk mengatasi persoalan sampah plastik selain dengan cara daur ulang, salah satunya adalah diet kantong plastik saat berbelanja.

Mulailah dari diri kita saat berbelanja ke pasar agar membiasakan menggunakan tas belanja dengan demikian penggunaan kantong plastik dapat dikurangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun