Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengapa Orangutan Disebut sebagai Spesies Kunci?

19 Januari 2018   15:49 Diperbarui: 20 Januari 2018   04:06 4020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orangutan yang mendiami Taman Nasional Gunung Palung. Foto dok. Brodie Philp, Yayasan Palung (GPOCP)

Seperti diketahui, orangutan adalah satwa (primata) yang sangat istimewa dan dilindungi, selain juga merupakan salah satu kera besar di Asia, lebih khusus di Indonesia (di Pulau Kalimantan dan Sumatera), akan tetapi keberadaannya sangat terancam punah di habitatnya saat ini, meski begitu tidak bisa disangkal bahwa ternyata orangutan disebut spesies kunci.

Keistimewaan orangutan yang mendiami pulau-pulau di Kalimantan dan Sumatera, jika boleh dikata karena orangutan disebut spesies kunci (key stone species) atau ada pula yang menyebutnya sebagai spesies payung (umbrella species), mengapa demikian?

Ini Alasan, mengapa orangutan disebut sebagai spesies kunci:

Pertama, Orangutan merupakan spesies dasar bagi konservasi atau disebut sebagai spesies kunci atau biasa juga disebut spesies payung karena hilangnya orangutan mencerminkan hilangnya ratusan spesies tanaman dan hewan pada ekosistem hutan hujan.

Kedua, Orangutan memegang peranan penting bagi regenerasi hutan melalui buah-buahan dan biji-bijian yang mereka makan (seed disperser). Hutan primer dunia yang tersisa merupakan dasar kesejahteraan manusia, dan kunci dari planet yang sehat adalah keanekaragaman hayati, menyelamatkan orangutan turut menolong mamalia, burung, reptil, amfibi, serangga, tanaman, dan berbagai macam spesies lainnya yang hidup di hutan hujan Indonesia. 

Keberadaan orangutan di hutan memiliki peran penting bagi ragam satwa lainnya atau dengan arti kata, orangutan sebagai penopang bagi spesies lainnya. Apabila orangutan punah, maka berpengaruh pula bagi satwa lainnya

Ketiga, Data penelitian para peneliti di Stasius Penelitian Cabang Panti, Gunung Palung menyebutkan, setidaknya orangutan memakan 300 jenis tumbuhan yang ada di hutan. 300 jenis tumbuhan yang terdiri dari 60% berupa buah-buahan, 20% bunga, 10% daun muda dan kulit kayu serta 10% serangga (seperti rayap). 

Tumbuhan dominan yang dikonsumsi buahnya oleh orangutan adalah dari family Sapindaceae/Sapindales (rambutan, kedondong, matoa dan langsat), Lauraceae (alpukat, dan medang), Fabaceae(petai dan kacang kedelai atau termasuk jenis kacang-kacangan), Myrtaceae/Myrtales (jenis jambu-jambuan) dan Moraceae (ficus/kayu ara, cempedak dan nangka). Anacardiaceae (Mangga, kweni, sengkuang, kandaria, jambu mente).

Buah-buahan termasuk sumber makanan utama orangutan. foto dok. Tim Laman dan Yayasan Palung
Buah-buahan termasuk sumber makanan utama orangutan. foto dok. Tim Laman dan Yayasan Palung
Keempat, Orangutan merupakan mamalia terbesar yang hidup dan bergelantungan diatas pohon. Orangutan jantan ukuran berat tubuhnya 80-90 kg, sedangkan ukuran berat tubuh orangutan betina setengah dari ukuran jantan ( 60-70 kg).

Kelima, Daya jelajah orangutan bisa mencapai 100 km selama hidupnya. Dari daya jelajahnya itulah proses konservasi dilakukan oleh orangutan dengan menyebarkan/melemparkan biji-bijian dari sisa makanannya sehingga hutan bisa tetap tumbuh.

Selain itu juga, Orangutan termasuk primata/satwa yang memiliki usia lebih dari 30 tahun. Dengan kata lain, usia orangutan lebih panjang dari usia primata lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun