Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Si Hidung Mancung Endemik Kalimantan Ini Masuk dalam Daftar Terancam Punah

17 Mei 2017   14:34 Diperbarui: 19 Mei 2017   10:41 1940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bekantan yang dijumpai di pinggir Sungai Pematang Gadung. Foto dok. Erik Sulidra

Tidak terdapat di wilayah lain, ini alasan satwa ini disebut endemik. Ya, endemiknya primata yang memiliki ciri khas hidungnya mancung ini menjadi sebuah keharusan untuk dilestarikan agar tidak punah.

Julukan atau nama lain dari primata ini selain si hidung mancung juga sering disebut monyet belanda. Tidak hanya itu, nama lainnya juga bentang/bontang. Sedangkan nama aslinya primata yang dimaksud adalah Bekantan.

Bekantan disebut endemik asal Kalimantan, karena beberapa alasan; salah satunya karena di sepanjang sungai di Kalimantan terdapat sumber pakan yang melimpah. Alasan lainnya karena bekantan hanya terdapat di wilayah hutan mangrove seperti di pinggir sungai seluruh Wilayah Kalimantan dan beberapa diantaranya di Wilayah lain seperti di Serawak dan Brunei Darussalam.

Hidup berkelompok, itu ciri khas dari Proboscis Monkey,nama si bekantan dalam bahasa inggris. Memiliki hidung mancung yang sedikit menyerupai belalai monyet ini disebut jugaLong-Nosed Monkey. Dalam  kelompoknya, biasanya bekantan memiliki 5 sampai 6 ekor atau biasanya ada hingga 8 ekor dalam satu kelompoknya. Biasanya, setiap kelompok dipimpin oleh satu jantan dewasa.

Bekantan yang nama ilmiahnya Nasalis larvatus sepanjang hidupnya mendiami pesisir/pinggir sungai dan memperoleh sumber pakan atau memakan berupa pucuk daun diantaranya pucuk daun Nyatoh/ketiau (Palaquium spp.), daun putat (Barringtonia spp.), kayu malau/Diospiros, spp, pohon rasau (jenis Pandanus, spp.) yang sudah semakin kian menipis di hutan rawa sekitar sungai karena berbagai ancaman.

Status Bekantan dalam daftar IUCN. Data Capture via IUCN.
Status Bekantan dalam daftar IUCN. Data Capture via IUCN.
Salah satunya ancaman yang mengancam bekantan adalah perburuan. Selain perburuan, juga pembukaan lahan secara besar-besaran di pesisir/pinggir sungai menjadi alasan lain dari ancaman yang menghadang satwa ini. Tentunya, hal ini menjadi kekhawatiran kita semua tentang keberlanjutan satwa/primata endemik ini, dalam daftar terbaru IUCN, menyebutkan bekantan (Nasalis larvatus) masuk dalam daftar terancam punah (Endangered/EN). Bekantan juga masuk dalam daftar CITES sebagai Apendix I atau tidak boleh diperdagangkan baik secara nasional maupun international. Bekantan juga masuk dalam daftar satwa dilindungi berdasarkan UU no 5 tahun 1990.

Di Ketapang, habitat hidup dari bekantan seperti di sepanjang Sungai Pawan, sepanjang Sungai Pelang dan Pematang Gadung (Kec. Matan Hilir Selatan). Ada pula jalur bekantan yang juga jalan raya seperti di wilayah seperti di Desa Pelansi, yang tak jarang membuat mereka berakhir tragis. Sedangkan di Kayong Utara, bekantan mendiami tepian sungai seperti di Sungai Simpang Hilir hingga perbatasan Sungai Matan.

Merunut data dari Mangrove Forest Balikpapan merilis data tahun 2008, menyebutkan Populasi bekantan diperkirakan tersisa 25.000 ekor. Di di Kalimantan Selatan melalui penelitian yang dilaksanakan tahun 2013 oleh BKSDA Kalsel hanya berjumlah sekitar 3.600 - 5.000 ekor. Belum ada data terbaru terkait jumlah satwa endemik ini.

Berharap semoga si hidung mancung/bekantan sebagai satwa endemik dapat diselamatkan dari ancaman kepunahan salah satunya dengan perhatian semua pihak secara bersama pula. Semoga...

 Petrus Kanisius-Yayasan Palung

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun