Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ini Ragam Potensi di Kawasan Hutan Lindung Sungai Paduan untuk Keberlanjutan Semua Makhluk Hidup

27 September 2016   16:57 Diperbarui: 27 September 2016   17:48 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim dari Yayasan Palung saat melakukan survei. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung

Beberapa bulan lalu, tepatnya selama satu bulan (pada bulan Mei 2016) lalu, di Kawasan Hutan Sungai Paduan, Yayasan Palung melakukan analisis dan survei di wilayah ini karena memiliki beragam potensi dan manfaat yang dapat dikelola sebagai keberlanjutan sumber kehidupan semua makhluk hidup.

Seperti diketahui, selain kawasan hutan lindung, kawasan hutan Sungai Paduan juga telah diajukan oleh masyarakat melalui Yayasan Palung untuk dijadikan Kawasan Hutan Desa. Jika kita berbicara tentang kawasan lindung, sudah pasti, kawasan tersebut adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan, antara lain untuk mengatur tata air, mencegah intrusi air laut, mencegah banjir, mengendalikan erosi dan memelihara kesuburan tanah. Kawasan Lindung Sungai Paduan yang letaknya diantara dua Desa; Desa Sungai Paduan dan Desa Padu Banjar, Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Maka di wilayah ini perlu dilakukan analisa dan Survei.

Menggunakan peralatan seperti kompas, JPS dan peta wilayah pada saat melakukan survei. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung
Menggunakan peralatan seperti kompas, JPS dan peta wilayah pada saat melakukan survei. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung
Dari hasil survey yang dilakukan dikawasan Hutan Lindung Sungai Paduan, ditemukan sedikitnya seratus spesies tumbuhan; yang terdiri dari 42 family yang mana 72% merupakan tumbuhan pakan (makanan) Orangutan. Sebaran tumbuhan pakan orangutan tersebut diantaranya seperti Lithocarpus conocarpus, Litsea lancifolia, Diospyros maingayi, dan Santiria oblongifolia. sedangkan indeks keaneka ragaman Shannon-Wiener 3.7. hal ini membuktikan bahwa kawasan tersebut merupakan kawasan yang baik bagi habitat orangutan dan satwa primata lainnya.

Sedangkan kepadatan orangutan berdasarkan hitungan sarang yang ditemukan, sebanyak 0,5 individu per km² dengan total luas 6.788 ha, diperkiran ada kurang lebih  34 individu orangutan berdasarkan temuan beberapa sarang orangutan.

Sarang orangutan dijumpai saat survei. Foto 2 dok. Edward Tang dan Yayasan Palung
Sarang orangutan dijumpai saat survei. Foto 2 dok. Edward Tang dan Yayasan Palung
Selain memilliki potensi sebagai potensi ekowisata dengan kombinasi sungai dan bekantan yang ditemukan dipinggir kawasan, terdapatnya orangutan dan habitat yang baik, kawasan ini juga memiliki potensi tumbuhan obat seperti Archangelisa flava, Cinnamomum sp dan tumbuhan hasil hutan bukan kayu seperti pandanus spp, Nypa fruticans, diharapkan ke depan kawasan tersebut memiliki potensi yang baik bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan dan kabupaten Kayong Utara.

Tumbuhuan pandan yang tumbuh di hutan Sungai Paduan. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung
Tumbuhuan pandan yang tumbuh di hutan Sungai Paduan. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung
Adapun manfaat dari hutan lindung mempunyai fungsi pokok untuk menjaga kualitas lingkungan dan ekosistem. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya adalah:

Pertama, Adanya hutan lindung dapat mencegah banjir, hutan yang terpelihara dapat menyerap air hujan agar tidak turun langsung ke daerah bawahnya. Kemampuan hutan untuk menampung air hujan merupakan pengendalian banjir yang efektif. Selain itu, potensi hutan yang ada setidaknya dapat menyimpan cadangan air tanah, selain mengendalikan banjir hutan juga bermanfaat untuk menyimpan cadangan air tanah. Cadangan air tersebut bisa digunakan ketika musim kemarau, sehingga penduduk sekitar hutan terhindar dari bencana kekeringan. Ketiga, Keberadaan hutan di kawasan ini dapat dijadikan sebagai encegah erosi dan tanah longsor, lahan terbuka yang diatasnya tidak tertutup hutan akan cepat tergerus erosi. Erosi akan mendangkalkan sungai-sungai yang ada dibawahnya. Selain itu juga, bagi hutan-hutan yang terdapat di lereng-lereng curam erosi bisa menyebabkan bencana tanah longsor.

Selanjutnya juga, kawasan hutan di wilayah ini dapat membantu memelihara kesuburan tanah, hutan seperti sebuah tempat pengomposan raksasa. Berbagai macam material organik akan terurai menjadi humus di dalam hutan. Humus hutan ini berfungsi sebagai pupuk yang meningkatkan kesuburan tanah. Tidak hanya itu, penyimpan sumber daya genetika yang terdapat di dalam hutan memiliki plasma nuftah yang sangat tinggi. Keanekaragaman hayati hutan merupakan sumber kehidupan.

Tim Survei saat melakukan survei, melewati sungai. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung
Tim Survei saat melakukan survei, melewati sungai. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung
Habitat hidup hewan dan tumbuhan, hutan yang baik bisa melindungi satwa dan tumbuhan yang ada didalamnya. Selain itu juga dapat menjadi tempat pendidikan dan laboratorium alam, juga bisa menjadi tempat pendidikan, penelitian ilmiah untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan laboratorium alam.

Tumbuhan herbivora bernama Kantong semar dijumpai saat survei. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung
Tumbuhan herbivora bernama Kantong semar dijumpai saat survei. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung
Sungai di Desa Sungai Paduan yang menjadi habitat atau tempat hidup dari monyet belanda atau monyet hidung mancung atau bekantan, tentunya juga menjadi potensi ekowisata. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung
Sungai di Desa Sungai Paduan yang menjadi habitat atau tempat hidup dari monyet belanda atau monyet hidung mancung atau bekantan, tentunya juga menjadi potensi ekowisata. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung
Dengan melihat manfaat dan fungsi hutan lindung tersebut diatas, Yayasan Palung berinisiatif ingin lebih jauh menjaga kelestariannya melalui pembentukan hutan desa yang pengelolaan dan pemantauan bisa dilakukan oleh masyarakat lokal sehingga masyarakat memiliki hak kelola terhadap hutan desa tersebut. Adapun hutan desa tersebut merupakan hutan lindung sungai Paduan yang terletak di kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong utara dengan luas 6.788 ha. Hutan lindung Sungai Paduan berbatasan langsung dengan 4 desa yaitu desa Pulau Kumbang, desa Pemangkat, desa Nipah kuning dan desa Padu Banjar.

Saat melakukan survei. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung
Saat melakukan survei. Foto dok. Edward Tang dan Yayasan Palung
Untuk lebih memastikan bahwa kawasan itu bisa menunjang aktivitas masyarakat yang mampu meningkatkan perekonomian, maka diperlukan survey potensi sehingga bisa dipetakan segala potensi yang ada baik itu disektor ekowisata, hasil hutan bukan kayu dan tumbuhan produktif.

Lebih lanjut, untuk mengetahui potensi tersebut maka melalui tim ekologi yang dipimpin oleh Edward Tang dari Yayasan Palung melakukan rangkaian kegiatan survey orangutan dan analisa vegetasi. Tim ini juga melibatkan Lembaga Pengelola Hutan Desa dimasing-masing desa disekitar kawasan.

Adanya beberapa potensi yang terdapat dalam Kawasan Hutan Lindung Sungai Paduan menjadikan dasar kuat untuk dijadikan potensi menjanjikan. Sayangnya masih terjadi ancaman yang ada seperti masih adanya penebangan liar.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun