Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ini Alasan Mengapa Orangutan Perlu Diselamatkan

25 Juli 2016   13:12 Diperbarui: 15 Februari 2018   15:00 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perkebunan berskala besar menjadi salah satu terhimpitnya orangutan di habitat hidupnya. Foto capture dari film Mission Critical Orangutan on The Edge. Foto Dok. NatGeo dan Tim Laman

Orangutan merupakan salah satu kera besar yang ada di Asia, lebih khusus di dua Pulau yaitu Pulau Sumatera dan Kalimantan. Sayangnya, orangutan yang merupakan satwa endemik saat ini sangat terancam punah keberadaannya di habitat hidupnya.

Selain itu, masih banyak lagi hal yang menarik dari orangutan seperti :

Keberadaan Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dan Orangutan Sumatera (Pongo Abelii) adalah salah satu kebanggaan kita di Indonesia, lebih khusus di dua pulau (Sumatera dan Kalimantan). Kebanggaan tersebut tidak lain karena orangutan menjadi simbol (tanda) bahwa keberadaan hutan di Dua tempat yang di maksud memiliki keunikan dan kelengkapan keanekaragaman hayati yang melimpah. Namun, sayangnya saat ini keberadaan hutan tersebut mengalami penurunan drastis (deforestasi) akibat perluasan lahan.

Perkebunan berskala besar menjadi salah satu terhimpitnya orangutan di habitat hidupnya. Foto 2, capture dari film Mission Critical Orangutan on The Edge. Foto Dok. NatGeo dan Tim Laman
Perkebunan berskala besar menjadi salah satu terhimpitnya orangutan di habitat hidupnya. Foto 2, capture dari film Mission Critical Orangutan on The Edge. Foto Dok. NatGeo dan Tim Laman
Oranguatan (orang utan) orang yang tinggal di hutan. Jika boleh dikata, orangutan dan orang rimba (orang yang hidup tinggal di hutan/orang kampung/masyarakat adat; mereka yang tidak terpisahkan dari hutan, hutan sebagai sumber hidup) dan mereka adalah penjaga sejati hutan  di dua tempat ini (Sumatera dan Kalimantan). 

Mereka (orangutan dan orang yang tinggal di sekitar hutan-red) tidak sedikit memiliki peran atau berperan besar sebagai penyebar dan penanam tumbuh-tumbuhan. Akan tetapi, saat ini orangutan dan orang yang tinggal di sekitar hutan mulai terhimpit di habitat hidup mereka, salah satunya karena kalah bersaing dengan maraknya investasi yang mengorbankan jutaan hektar hutan. Hal ini tidak jarang membuat makhluk hidup lain juga terancam.

Perkebunan berskala besar menjadi salah satu terhimpitnya orangutan di habitat hidupnya. Foto capture dari film Mission Critical Orangutan on The Edge. Foto Dok. NatGeo dan Tim Laman
Perkebunan berskala besar menjadi salah satu terhimpitnya orangutan di habitat hidupnya. Foto capture dari film Mission Critical Orangutan on The Edge. Foto Dok. NatGeo dan Tim Laman
 Orangutan merupakan satwa endemik/ khas/ langka yang dimiliki oleh Indonesia (Sumatera dan Kalimantan) yang memiliki 96,4% kemiripan genetik dengan manusia. Salah satunya karena orangutan betina pada saat mengandung dalam rentang waktu rata-rata 8,5 bulan hingga ada yang 9 bulan. Sejatinya masih banyak lagi hal menarik lainnya dari orangutan. Selengkapnya dapat dilihat di : http://bit.ly/2a4LfLz

Selanjutnya, dari banyak hal yang menarik dari orangutan tersebut, tetapi  sesungguhnya menjadikan orangutan saat ini perlu diselamatkan. Diantaranya adalah karena keberadaan populasi orangutan yang mendiami kedua pulau tersebut terancam punah, diperkirakan keberadaan orangutan Kalimantan yang tersisa saat ini, diperkirakan 54.000 individu di seluruh wilayah Borneo (Kalimantan) dan kurang lebih 6.500-an individu orangutan yang tersisa di Sumatera, (Sumber data, dari WWF).

Dari tahun ke tahun keadaan orangutan sangat memprihatinkan keberadaannya di habitat hidupnya. Selain semakin sulitnya mereka untuk berkembang biak, juga keberadaan mereka yang tersisa berada dalam ancaman nyata. Tersebutlah, pembukaan lahan secara besar-besaran, masih maraknya perburuan dan perdagangan terhadap satwa liar terutama orangutan kian memprihatinkan.

Tatanan regulasi (tata aturan perundang-undangan) yang mengatur terkait Undang-Undang nomor 1990 tentang Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, masih saja terus dilanggar oleh berapa oknum di banyak tempat lebih khusus di dua wilayah yang menjadi sebaran dari habitat orangutan. Selain juga, para pelaku perburuan dan perdagangan satwa liar. Ditambah lagi dengan masih adanya industri perkayuan baik yang legal logging ataupun ilegal logging.

Orangutan yang diselamatkan dari pemilik (pemiliharanya). Foto tahun 2015, dok Yayasan Palung
Orangutan yang diselamatkan dari pemilik (pemiliharanya). Foto tahun 2015, dok Yayasan Palung
Penebangan liar menjadi salah satu ancaman orangutan terhimpit di habitat hidupnya. Foto Dok. Yayasan Palung
Penebangan liar menjadi salah satu ancaman orangutan terhimpit di habitat hidupnya. Foto Dok. Yayasan Palung
Kabar buruknya lagi, dalam daftar IUCN, (data terbaru IUCN)  yang diterbitkan tahun 2016 ini, memasukkan orangutan dalam daftar sangat terancam punah. Mengingat, sebelumnya orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) atau Borneo Orangutan berada dalam daftar terancam punah kini menjadi sangat terancam punah (red list/daftar merah). Berikut daftar satwa yang terancam punah, dapat dilihat di link ini dan daftar satwa yang sangat terancam punah di http://bit.ly/29GkxXl

Penyelamatan atau rescue orangutan oleh YIARI. foto dok. YIARI
Penyelamatan atau rescue orangutan oleh YIARI. foto dok. YIARI
Stop!!! Merusak Hutan, Lindungi Kehidupan Orangutan. Foto dok. Yayasan Palung
Stop!!! Merusak Hutan, Lindungi Kehidupan Orangutan. Foto dok. Yayasan Palung
Saat ini, tidak sedikit lembaga konservasi dalam dan luar negeri ikut ambil bagian dalam menyelamatkan orangutan dari ancaman kepunahan. Selain juga pihak-pihak Swasta dan pemerintah beberapa diantaranya memiliki program untuk menyelamatkan hutan dan orangutan dari kepunahan. Semoga saja hutan bisa tetap lestari dan orangutan dapat terselamatkan. Semoga saja...

By : Petrus Kanisius- Yayasan Palung

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun