Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

3 Maret, Hari Alam Liar Sedunia: Bagaimana Nasib dan Masa Depan Satwa Liar di Tangan Kita?

3 Maret 2016   18:29 Diperbarui: 4 Maret 2016   10:07 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Dok. WWD2016-GRASP

Hari ini, 3 maret 2016, merupakan hari istimewa. Istimewanya karena setiap tanggal 3 maret diperingati sebagai hari alam liar sedunia atau istilah lainnya World Wildlife Day (WWD 2016).  Mengacu pada tema tahun ini, ada dua hal yang mendasar yaitu tentang bagaimana masa depan satwa liar ada di tangan kita dan bagaimana masa depan kera besar ada di tangan kita.

Ada dua pilihan terkait nasib dan masa depan dari keberadaan satwa liar yang ada di seluruh penjuru bumi, lebih khusus terhadap beberapa kera besar seperti orangutan, gorila, simpanse dan bonobo. Masa depan dari ke-empat kera besar yang tersisa sesungguhnya berada di tangan kita. Apakah mereka akan tetap bertahan hidup (lestari) atau dibiarkan punah.

Berbagai lembaga yang tergabung dalam GRASP-UNEP (Great Apes Survival Project- United Nasions Environmental Program) memiliki perhatian penuh terhadap keberlanjutan empat satwa langka ini tiada henti untuk terus menyuarakan berharap satwa langka ini tetap lestari.

Berfoto bersama boneka orangutan, di hari alam liar. Foto dok. Yayasan Palung

Berbagai cara dilakukan untuk menyelamatkan agar empat kera besar ini tetap ada di tengah tantangan yang begitu sulit karena ancaman utama kera besar adalah habitat hidup mereka yang kondisinya semakin memprihatinkan. Dengan kata lain keterancaman habitat berupa hutan menjadi salah satu faktor utama populasi mereka semakin tahun semakin menurun jumlahnya. Demikian juga halnya dengan nasib masa depan mereka semakin terancam akibat adanya pembukaan lahan untuk perkebunan sawit, pertambangan, pertanian dan pembangunan secara besar-besaran menjadi mempersempit wilayah hidup kera besar ini di tempatnya berdiam.

Sebagai contoh kasus, dari tahun ke tahun nasib kera besar seperti orangutan yang ada di Kalimantan dan Sumatera kian terancam dan memprihatinkan. Berbagai fakta menjadi gambaran nyata ketika orangutan semakin terasing, tersudut dan terhimpit di areal perkebunan sawit, pertambangan atau pun di areal pemukiman pertanian masyarakat. Selain itu, beberapa kasus yang masih juga terjadi adalah pmiliharaan, perburuan dan perdagangan terhadap satwa liar seperti orangutan dan beberapa satwa lainnya.

Berfoto bersama boneka orangutan, di hari alam liar. Foto 2 dok. Yayasan Palung

Sebagai pengingat, keberadaan empat kera besar yang ada di dunia merupakan keistimewaan. Seperti misalnya, orangutan di sebut sebagai spesies payung. Keseimbangan ekosistem (stabilnya) keadaan hutan sedikit banyak karena peran serta orangutan sebagai penyebar biji-bijian yang terlibat tanpa pamrih, tanpa lelah dan tanpa diperintah. Itulah setidaknya mengapa orangutan disebut spesies payung (umbrella species). Dengan kata lain pula, keberadaan orangutan sangat penting sebagai penanda ataupun indikator keberadaan habitat (hutan) masih lengkap ataupun juga utuh. Baca selengkapnya di http://www.kompasiana.com/pit_kanisius/ini-istimewanya-orangutan-disebut-sebagai-spesies-payung_56c4459d547b61cd08883aba .

Cassie Freund, Direktur Program Yayasan Palung, mengatakan; Mengapa harus ada world wildlife day atau hari satwa liar sedunia?. Dalam aktifitas kita sehari-hari, tidak sempat bertemu banyak satwa liar, hingga kita lupa tentang mereka. Akan tetapi, keberadaan satwa liar sesungguhnya satwa liar dapat menjaga kesimbangan ekosistem, menetapkan rantai makanan, dan menghiasi kehidupan kita. 

Satwa liar, dari paus terbesar hingga serangga terkecil, adalah ciptaan Tuhan yang diberi ke manusia untuk perlindungan mereka, tidak untuk mereka dimanfaatkan secara habis-habisan. jadi, dengan adanya world wildlife day, warga dunia (termasuk kita di Indonesia) harus ingat bahwa satwa liar pun punya hak hidup, yang sama dengan hak-hak kita.

Sekilas sejarah singkat Sejarah penetapan tanggal 3 Maret sebagai World Wildlife Day atau Hari Alam Liar Sedunia diawali dari CITES Sixteenth Conference of the Parties (COP16) di Bangkok 2013. Konferensi Para Pihak CITES ini merekomendasikan kepada PBB agar 3 Maret 1973 yang merupakan tanggal diadopsinya kesepakatan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), ditetapkan dan diperingati sebagai HariWildlife Sedunia. Pada 20 Desember 2013, Sidang Umum PBB akhirnya menetapkan 3 Maret sebagai hari khusus untuk menghargai keragaman hayati dunia, utamanya satwa dan flora liar. Hingga pada 3 Maret 2014, untuk pertama kalinya dirayakan Hari Alam Liar Sedunia atau World Wildlife Day,(Diambil dari sumber; Dari berbagai sumber).

Mengingat, Yayasan palung bagian dari organisasi/lembaga/yayasan yang memiliki visi dan misi untuk konservasi orangutan (kera besar). Hari ini, YP memperingati hari alam liar sedunia dengan seadanya dengan berfoto bersama orangutan sebagai pengingat kita hari ini dan seterusnya tentang perlunya peran serta dari semua pihak unuk menjaga, melestarikan, melindungi orangutan di habitat hidupnya agar tidak punah dan lestari bersama satwa liar lainnya. 

Semoga di hari alam liar sedunia ini kita semakin diingatkan untuk terus peduli terhadap satwa-satwa liar dan keanekaraman hayati lainnya. Karena, sejatinya mereka juga memiliki hak yang sama seperti kita. Kini, dan yang akan datang, nasib dari semua makhluk tergantung dari kita semua dan ada di tangan kita pula.

 

By : Petrus Kanisius ‘Pit’-Yayasan Palung

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun