Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menilik Jejak Ancaman Populasi Rangkong (Enggang) di Tanah Kayong

10 Februari 2016   14:04 Diperbarui: 10 Februari 2016   14:40 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, makalah yang disampaikan oleh Bapak Ir. Bambang Sukendro, MM), Kepala Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBR) menyebutkan; di Kalimantan Barat sejak rentang tahun 2012 hingga tahun 2015 terungkapnya kasus perdagangan paruh enggang diantaranya tanggal 12 Juli 2012. Tim BKSDA Kalbar menangkap pelaku yang membawa Paruh Burung Enggang Gading yang berjumlah 209 buah di Pos Bandar Udara Supadio  Pontianak dengan tersangka dan Barang Bukti di amankan serta kasusnya telah P21, tanggal 12 Agustus 2012 Tim BKSDA Kalbar menangkap pemillik 2 (dua) buah Tas Koper berisi Paruh Burung Enggang Gading yang berjumlah sekitar 96 buah di Pos Bandar Udara Supadio, Tanggal 25 April 2013  Operasi pengamanan peredaran TSL di wilayah Kabupaten Melawi dan sekitarnya oleh tim SPORC Brigade Bekantan. Dengan ditemukan 1 buah paruh burung enggang gading serta 34 gram potongan paruh dan Tulang paruh Burung Enggang Gading serta beberapa kasus lainnya (Makalah yang disampai dalam Simposium Rangkong Indonesia oleh Bapak Ir. Bambang Sukendro, MM).

Rentang Waktu identifikasi kasus pemiliharaan burung enggang. data dok. Yayasan Palung

Tren perdagangan paruh enggang, rentang waktu 2013-2015. data dok. Yayasan Palung

Densitas dan tingkat keterancaman burung enggang. data dok. Yayasan Palung

Dari kasus penangkapan tersebut telah di vonis oleh pengadilan serta data tersebut menunjukan bahwa perburuan rangkong di Kalimantan Barat cukup tinggi sehingga sangat penting keterlibatan semua pihak dalam konservasi rangkong gading di kalimantan Barat.

By : Petrus Kanisius dan Edi Rahman- Yayasan Palung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun