Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Inisiasi Pertemuan dengan Pelatih Ekskul, Berujung Tragis

15 Januari 2017   14:32 Diperbarui: 15 Januari 2017   14:40 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: http://koranmakassaronline.com/v2)

Tentu masih ingat dengan tulisan saya sebelumya, Kepala Sekolah batasi potensi dan kreativitas siswa SMA 15 Makassar lantaran statement Kepsek tidak butuh PRESTASI.  Para senior pelatih ekstra kulikuler dipanggil untuk melakukan rapat koordinasi terkait permasalahan amatiran tersebut.

Pengekangan prestasi siswa-siswi SMAN 15 Makassar ini menarik sekaligus menambah dosa, karena berhasil mengundang amarah netizen untuk berkomentar “pedas” pro maupun kontra, justru mempertajam permasalahan di media sosial.

Dilansir KORANMAKASSAR.com.–Kepala SMAN 15 Makassar M Syafruddin. S M.pd menginisiasi pertemuan dengan para pelatih Ekskul terkait pemberitaan yang beredar di Koran makassar Online beberapa waktu yang lalu. Pertemuan yang diadakan di Aula SMAN 15 tersebut, sabtu, (14/1/17) membahas beberapa point penting diantaranya mencari solusi terbaik atas ketimpangan ini.

Tertulis dalam forum itu, Syafruddin menyampaikan, “bahwa dirinya tidak pernah punya maksud untuk membatasi apalagi mengekang kegiatan ekskul, hanya saja ada hal-hal aturan yang harus di taati secara bersama. Menurutnya telah terjadi kesalahan komunikasi antara Pelatih/alumni atas apa yang disampaikan oleh pembina saat itu. sehingga penentu kebijakan di sekolah tersebut merasa perlu mengklarifikasi segala keputusan yang pernah diambil agar pelatih tidak salah menafsirkan pernyataan tempo hari.”Ungkapnya.

Dari kacamata orang tua Inisiasi tersebut berujung miris, kenapa dikatakan demikian. Beliau (Kepsek SMAN 15) Makassar menyatakan, “Sadar melakukan kesalahan serta memberi izin siswanya mengikuti event tahunan Pelajar se-kota Makassar Keker Futsal League (KFL) 2017 di motori harian Fajardisponsori Perusahaan Elektronik raksasa dari Korea SAMSUNG. Setelah pendaftaran ditutup.” Kemaren kemana pak?

Salah satu syarat mengikuti event tahunan tersebut adanya rekomendasi dari Kepala Sekolah, sangat disayangkan para siswa, hingga usai pertemuan rekomendasi tesebut tak kunjung keluar atau dibuat. Tentu ini berita tidak menyenangkan bagi siswa-siswi yang sudah susah payah berlatih hingga malam hari, antusiasme putri saya begitu tinggi tehadap even tahunan KFL, hingga sudah membeli sepatu futsal baru.

Sekolah-sekolah terdaftar pada event tahunan KFL 2017 yang disposori SAMSUNG dimotori harian Fajar sebagai berikut: SMAN 1 Makassar, SMAN 10 Makassar, SMAN 3 Lau Kab. Maros, SMAN 9 Marusu Maros, SMK Handayani, SMK Techno Terapan, SMAN 4 Makassar, SMAN 11 Makassar, SMAN 13 Makassar, SMAN 18 Makassar, SMAN 21 dan SMAN 22 Makassar.

Adanya mutasi Kepala Sekolah tidak lebih baik dari Kepala Sekolah SMAN 15 Makassar sebelumnya, sehingga kasus amatiran mencuat ke media publik. Nasi sudah menjadi bubur, disini Kepsek SMAN 15 Makassar seperti ingin mencari selamat usai membuat aturan notabene tidak ada hubungannya dengan senior merokok didepan junior, tergantung pribadinya sudah pada dewasa pasti tahu dirilah, jangan sampai prestasi siswa-siswi dipertaruhkan.

Hal penting lainnya. Pertama, bahwa 2 orang yang dimaksud adalah orang yang bertanggung jawab di organisasi selama latihan dan diberi SK. dan 2 orang tersebut diberi kewenangan untuk memilih siapa saja yang ingin membantu dalam pelatihan ekskul. Jadi dirinya tidak pernah membatasi jumlah pelatih di Libels. Kedua, Kepsek menghimbau agar para pelatih tidak merokok didepan adik-adiknya. “jika ingin merokok, sebaiknya mencari lokasi yang tidak terlihat oleh siswa”, paparnya padahal guru-guru lain perokok berat, dan Ketiga, kunci sekertariat dipegang oleh Pembina dan bagian sarana.

Dari ketiga pembahasan diatas tidak satupun menyinggung persoalan pengekangan prestasi, hanya membahas pencitraan “wewenang, merokok, kunci.” Pengekangan prestasi justru tidak diungkap sama sekali. Uneg-uneg para pelatih ekskul jauh dari memuaskan, pada dasarnya pelatih sudah tahu bahwa harapannya untuk berpartisipasi pada event bergengsi KFL 2017 pupus, gara-gara keputusan yang terlambat. Tanpa rasa bersalah Syafruddin menyampaikan harapan setelah pertemuan ini, tidak ada lagi mis komunikasi yang terjadi antara pihak sekolah dan pelatih, siswa-siswi juga penuh harap agar potensi dan kreativitas siswa tidak dipersulit.

Seketika motivasi murid pada musnah mendengar arogansi Kepsek SMAN 15 Makassar mengekang prestasi siswa, mau dibilang pahlawan akan tetapi Pahlawan Kesiangan. Pendaftaran Futsal KFL FAJAR sudah ditutup pihak panitia. sebagai orang tua tentu sedih mendengar kabar duka ini, harapannya agar anak-anak generasi sekarang tidak dalam pergaulan negatif justru di halangi. Sia-sia mengadakan pertemuan, justru terlihat amatiran pak!. Ujar Iin dalam komentarnya di media KORANMAKASSAR.com

Makassar, 15 Januari 2017

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun