Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Humor | Ketiban Rejeki Nomplok

21 Juni 2017   09:04 Diperbarui: 25 Juni 2017   16:29 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (sumber gambar: http://jabar.pojoksatu.id)

Cerita humor nan memilukan ini hanya fiksi belaka, saya mendapatnya dari media sosial milik teman dan ingin berbagi kehumoran. Dibalik kisahnya menyimpan makna mendalam bagi pasangan rumah tangga.

Dikisahkan seorang istri habis bertengkar dengan suaminya. Tidak tahan menghadapi suami yang tempramen membuat sang istri kepengen nangis di tempat mertua. Tapi gengsi. Nangis di rumah juga gengsi. Karena orang tuanya tidak menyetujui anaknya menikah dengan pilihan anaknya.

Tiba-tiba dia teringat, "kenapa tidak ke rumah duka (tempat persemayaman orang meninggal) dan menangis sepuas-puasnya." Ucapnya dalam hati.

“Menangis di sana pasti nggak ada orang yang merasa heran.” ungkapnya

Lalu dia pun mencari-cari tempat persemayaman yang jauh dari keramaian. Dia pun mencurahkan isi hatinya diatas salah satu pusara dan kebetulan kuburan tersebut tempat seorang kakek yang baru saja meninggal. Lalu dia berlutut menangis sejadi-jadinya dan sepuas-puasnya untuk melepaskan himpitan hatinya

Ternyata, disamping jenasah kakek tua itu ada dua wanita setengah baya, mereka saling berpandangan dan mengumpat pelan,

"Dasar tua-tua bangkotan, ternyata masih memiliki wanita simpanan ke-3, hhmm!" Berat.

Mereka kasak kusuk berdua, selanjutnya berjalan menghampiri wanita itu dan memapahnya berdiri, seraya menghiburnya,

"Adik ke - 3 sudahlah. Kami melihat kamu menangis dengan sangat sedih. Sepertinya kamu juga sangat kehilangan tua bangka itu, jadi kami sudah bermusyawarah dan memutuskan membagikan uang cash senilai Rp 5 miliyar kepadamu”

“Tapi harta lain seperti rumah, saham dan lain-lain, kamu jangan minta bagian lagi yach ..... biar itu menjadi bagian kami dan anak-anak kami .... okey ???”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun