Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Loyalitas Tanpa Batas, Perjuangan Ibu Merawat Buah Hati yang Menginspirasi

12 November 2021   06:00 Diperbarui: 12 November 2021   06:29 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Loyalitas tanpa batas perjuangan Ibu Merawat Buah Hati yang Menginspirasi"

Bangsa Indonesia baru saja memeringati Hari Pahlawan pada 10 November 2021. Namun demikian jangan melupakan perjuangannya merebut kemerdekaan Republik Indonesia dari belenggu penjajahan bangsa asing.

Perjuangan itu sejalan dengan kisah dari ibu Eka Suharwati yang begitu loyal mendampingi anaknya yang mengalami kejang, koma, kehilangan all memori, stroke jari-jari tangan kiri dan terkena tics, begitu menginspirasi ibu-ibu di tanah air, khususnya bagi orang tua yang memiliki buah hatinya yang epilepsi.

Dedikasi ibu Eka boleh dibilang sesuai dengan tema Hari Pahlawan 2021 "Pahlawanku Inspirasiku". Melalui momentum  Hari Pahlawan tahun 2021 ini jadikan kepahlawanan sebagai inspirasi di setiap langkah yang penuh dengan inovasi dan daya kreasi. Setiap orang bisa menjadi pahlawan di bidang apapun, dan bahkan bisa pula memulai dengan menjadi pahlawan bagi keluarganya, termasuk mendampingi buah hatinya sakit.

Itu semua ia lakukan dengan ikhlas dan kasih sayang tanpa meminta imbalan apapun, dari manapun dan dari siapapun.

Ibu Eka Suharwati menuliskan lanjutan kisah heroiknya di media sosial Komunitas Epilepsi Indonesia (KEI). Bersama suami,  ibu Eka begitu legowo kisahnya untuk dipublikasi. Menurutnya sepenggal kisah ini semoga bisa bermanfaat untuk orang lain.

"Alhamdulillah suami juga barusan mengizinkan boleh diterbitkan," sebutnya melalui pesan meta nama teranyar dari facebook.

"Pada tahun 2015 anak saya mengalami 14 kali kejang, 3 hari koma, kehilangan all memori, stroke jari-jari tangan kiri dan terkena tics (syndrom Tourens) di anggota badan sebelah kiri," tulis ibu Eka Suharwati mengenang perjuangannya.

Lanjut dia, tak ada usaha yang sia-sia, tak ada doa yang tak terkabul, jika hari ini doa itu belum terkabulkan, mungkin Allah akan kabulkan diwaktu yang tepat.

"Diberikan amanah anak istimewa diperlukan kesabaran, keihklasan dan sikap pantang menyerah, memang semua itu tak mudah serta penuh perjuangan, mari sama-sama saling menguatkan, semoga putra putri kita serta anggota keluarga kita bisa sembuh seperti sedia kala. Aamiin," ungkap bu Eka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun