Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Merek Dagang Coto Makassar Cetar Membahana Nusantara

10 Oktober 2018   15:04 Diperbarui: 10 Oktober 2018   15:20 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketupat di Makassar juga berbeda dengan ketupat di Jawa yang menggunakan daun kelapa muda atau janur. Masyarakat kota Makassar lebih menyukai Ketupat dibungkus daun pandan.

Guna menambah aroma sedap mewangi diatas kuah Coto ditaburi irisan daun bawang, irisan bawang goreng. Pemberian irisan daun bawang serta bawang goreng ini menambah aroma pada hidangan coto. dan tidak boleh ketinggalan perasan jeruk nipisnya.

ketupat-5bbdb2d6c112fe5f117aea83.jpg
ketupat-5bbdb2d6c112fe5f117aea83.jpg
Merek Dagang Coto Cetar Membahana Nusantara

Ketika memesan coto jangan langsung duduk, tetapi terlebih dahulu memilih bagian daging mana yang dipesan. Misalkan saya mampir ke penjual coto. Ada keunikan tersendiri memesan coto, apabila saya menyukai bagian hati, lidah, jantung sapi cukup memesan, "Daeng saya mau HALIJA." Penjualnya sudah tahu pilihan pemesan, artinya pembeli memilih daging sapi bagian Hati, Lidah, Jantung. Apabila ditambah H bagian belakang berarti isi cotonya Hati, Lidah, Jantung, Handuk (babat).

Sementara bagi pembeli yang mau praktis, cukup pesan CAMPUR, maka isinya daging, paruh, hati, usus, lidah dan lain-lain. Boleh juga hanya dua jenis bagian daging sapi LISUS artinya Lidah dan Usus. LIMPAH maksudnya Lidah, ampela dan hati dan masih banyak istilah-istilah memesan coto.

Saya sendiri lebih memilih satu jenis daging sapi, yaitu Lidah sapi. Menurut saya lebih empuk dan tidak terlalu menguras tenaga menikmati hidangan coto ini.

Penjual coto memiliki cara unik mempopulerkan warungnya, yang jelas tidak menggunakan "penglaris" beberapa penjual menamakan warungnya sesuai tempat atau lokasi penjualan. Ragam merek-merek dagang ini tentu memiliki nilai jual tersendiri buat pembeli memilih warung coto dimana saja dan kapan saja dia mau.

Berikut nama-nama warung tersebut antara lain adalah warung coto Bahagia, warung coto Dili, warung coto Latimojong, warung coto gagak, warung coto Perintis, warung coto Daeng Sirua, warung Coto Sunggu, Coto Diponegoro hingga merek dagang warung coto Presiden ada di Makassar.

Kali ini saya masuk warung coto depan pintu 1 Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) yang bertepatan lokasinya di depan pintu 1 Unhas Makassar dan lain-lain.

Kuliner tak kalah laris manis di Makassar antara lain pisang eppe (pisang penyet di bakar), Sop Saudara, Sop Lidah, Pallubassa, pallumara', aneka rupa olahan ikan bakar, Konro (Iga Sapi), Sop Kepala Ikan berbahan ikan kakap merah, Bakso.

Apakah anda penasaran dengan kuliner kota Daeng. kunjungi Makassar dan rasakan sendiri sensasinya, ingat tetap jaga porsi makan agar kesehatan terjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun