Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ozon Terawat Bumi Selamat

14 September 2018   10:46 Diperbarui: 14 September 2018   11:51 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ozone Terawat, Bumi Selamat

Peringatan Hari Ozon Internasional atau International Ozone Day diperingati tanggal 16 September setiap tahunnya bukan sekedar ungkapan say hallo, besok lupa lagi. Justru keberadaan ozon merupakan pelindung sekaligus penyeimbang gravitasi bumi dan palang pintu penangkal radiasi jahat.

Lapisan Ozon, sebagai satu-satunya pelapis alami bumi dari hantaman sinar matahari. Lapisan ini berfungsi sebagai suatu filter yang tidak terlihat yang melindungi segala macam bentuk kehidupan di muka bumi terhadap eksposur sinar ultra violet (UV) matahari yang sangat berbahaya.

Kerusakan ozon adalah suatu istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan berkurangnya/hilangnya lapisan ozon yang terdapat pada lapisan stratosfir. Kerusakan ozon sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia.

Kerusakan lapisan ozon pada lapisan stratosfir dapat menyebabkan penetrasi radiasi sinar UV-B kelapisan tamosfir yang ada dibawahnya (troposfir), dan dapat pada gilirannya dapat menyebabkan terjadinya peningkatan reaktifitas kimia dari beberapa gas yang sering terdapat pada udara yang sering kita hirup. 

Zat-zat pencemaran udara, seperti asap kendaraan bermotor, uap-uap bahan bakar dan emisi industri akan berinterkasi dengan radiasi UV-B meningkatkan prosuksi dan destruksi ozon permukaan dan oxidan-oxidan lainnya seperti hodrogen peroksida (H2O2). Gas-gas ini dikenal mempunyai efek yang membahayakan bagi kesehatan manusia, tanaman meterial-material luar (outdor materials), dan merupakan gas-gas yang mendapat perhatian utama pda daerah-daerah perkotaan dengan tingkat pencemaran yang tinggi.  

Menyadari semakin mendesaknya pemulihan dan perlindungan lapisan ozon, para ahli dan pemerintah berusaha bersama mencari cara untuk mengatasinya. Tahun 1985 di Wina diadakan pertemuan untuk membahas masalah penipisan lapisan ozon dan melahirkan Konvensi Perlindungan Lapisan Ozon. Kemudian selangkah lebih maju, tahun 1987 disepakati Protokol Montreal oleh 140 negara, termasuk negara Indonesia. Salah satu ketetapannya ialah mengurangi pelepasan klor dan brom ke tratosfer dengan cara menghentikan produksi CFC tahun 1989 di negara maju dan tahun 2010 di negara berkembang.

Melihat bahwa perlindungan ozon dan bahaya ODS sebagai isu lingkungan global, tanggal 13 Mei 1992, Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi Wina dan Protokol Montreal beserta amandemennya melalui Keputusan Presiden No. 23 Tahun 1992. Ratifikasi tersebut bertujuan melindungi lapisan ozon, membuat jadwal penghapusan produksi secara bertahap dan membatasi bahan perusak ozon pada tingkat nasonal.

Merespon sikap pemerintah terhadap pengandalian kerusakan lapisan ozon maka manusia sebagai makhluk bumi yang paling bertanggung jawab terhadap pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkungan selanjutnya meminimalisir kegiatan-kegiatan yang bisa memperparah kerusakan bumi, dan akibatnya akan mempercepat kiamat di muka bumi. 

Ingat, peringatan hari ozon bukan sekedar jargon, apabila ozon terawat maka bumi pun selamat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun