Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Komunitas LGBT Dilegalkan, Benarkah?

16 Februari 2018   08:51 Diperbarui: 3 Maret 2018   09:24 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunitas LGBT Dilegalkan, Benarkah? (sumber gambar: www.thedailybeast.com)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), LGBT akronim dari Lesbian, Guy, Biseksual dan Transgender menggantikan frasa "komunitas Guy", karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok tersebut.

Komunitas LGBT dan pendukungnya paling takut sekaligus mencak-mencak, menilainya sebagai hate speech. Padahal hadist ini begitu shahih. Kebenaran hadist ini oleh penyuka sesama jenis mengingkari kebenarannya. Saking bencinya, sampai-sampai melibatkan pihak berwajib. Mereka dibutakan oleh nafsu birahi.

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa mendapati orang yang melakukan perbuatan seperti yang dilakukan kaum Luth, maka bunuhlah orang yang berbuat dan pasangannya." (H.R. Abu Dawud Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Sehina-hinanya anjing berkelamin Jantan belum pernah terdengar kabar beritanya mengawini sesama anjing jantan populer disebut Homo, begitu juga anjing berkelamin betina, mengawini anjing betina. Lalu dimana letak "Akal Sehat" manusia, makhluk ciptaan Allah SWT justru menghinakan diri melebihi binatang. Binatang hanya dibekali "Nafsu" saja tidak mau melakukan perbuatan itu, masak sih manusia melegalkan hukum LGBT.

Jika dalih komunitas LGBT menyebut ini "Given" (pemberian) maka kenapa komunitas ini tidak tumbuh secara merata di seluruh dunia?. Komunitas LGBT malah lebih menonjol di Thailand. LGBT tersebut berkembang biak di negeri gajah putih lantaran di Thailand mayoritas non muslim. Malah miss universe nya "Lady Boy" diperlombakan Naudzubillah tsumma naudzubillah

Apabila ada anggota Legislatif di Indonesia yang mendukung komunitas LGBT, kapabelitas mereka harus dipertanyakan sama wakil-wakil ketua dari partai oposisinya.

Pemerintahan Islam telah menerapkan menghukum kaum kaum homoseksual dengan hukuman mati seperti hadist diatas, apakah di Indonesia hukuman ini disebut kekerasan dan teror? Islam itu progresif, bahwa penyimpangan seksual itu membahayakan, mendatangka penyakit hingga menjatuhkan martabat manusia. Bukankah virus HIV/AIDS pertama kali ditemukan kepada pasangan sesama jenis baik homo maupun lesbi.

Jika mereka menolak hadist shahih ini, sama artinya menolak Rasululloh SAW. menurut pandangan komunitas LGBT hadist ini memprovokasi orang untuk membunuh  pelaku homoseksual. Mereka salah besar, sebab para ulama memahami bahwa bisa memberikan hukuman mati tersebut adalah Pemerintahan Islam. Bagaimana dengan Pemerintah Indonesia?

Parahnya, apabila ada anggota Legislatif pendukung keberadaan LGBT, kemungkinan besar memang mendapat suplay dana dari yang bersangkutan untuk melegalkan LGBT di Indonesia. Wallahu 'alam bishowaf

Hal ini menimbulkan polemik. essensi dari LGBT-nya orang Bule, menjadikan umat Islam berseberangan. Harusnya aspirasi ormas Islam dan LSM tersebut menjadi sumber rujukan bagi orang-orang yang mempunyai Kepentingan dibalik kisruh terhadap keberpihakan pembuatan Rancangan UU LGBT. Kalau bukan kepentingan apalagi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun