Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Maulid Nabi Muhammad SAW "Ritual" di Tengah Serbuan Media Sosial

1 Desember 2017   08:40 Diperbarui: 22 November 2018   20:27 2285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maulid Nabi Muhammad SAW,

Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan "ritual" spiritual memuliakan kelahiran manusia tersuci di muka bumi sebelum mendapat wahyu Ilahi.

Adapun prosesi pengangkatan Muhammad menjadi Nabi untuk membawa perubahan, dari jaman jahiliyah atau kegelapan menuju jaman terang benderang atau peradaban. di Indonesia perayaannya jatuh pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah, sementara penanggalan Masehi tahun ini jatuh pada 1 Desember 2017.

Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi penting bagi umat Islam seantero jagad, khususnya di Indonesia agar perayaan dan tradisi diberbagai belahan daerah, untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad tidak sebatas pada pencitraan belaka, tetapi mengandung makna yang filosofis-substantif.

Kata maulid atau maulud sama artinya dengan milad yang diambil dari bahasa Arab dengan arti: "hari lahir". Peringatan terhadap kelahiran baginda Nabi Muhammad ternyata bukanlah tradisi yang ada ketika rasul hidup. Perayaan ini menjadi tradisi dan berkembang luas dalam masyarakat dan kehidupan umat Islam dari berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, jauh sesudah Rasulullah Muhammad SAW wafat.

Jadi, selama rasul hidup ternyata tidak ada namanya tradisi maulid nabi, bahkan pada zaman sahabat sekalipun. Lantas, bagaimana dengan sikap umat Islam khususnya orang tua jaman "NOW" yang selalau mentradisikan kelahiran anaknya di rayakan besar-besaran ketika masih hidup?

Salah kaprahnya peringatan itu dilakukan di tempat-tempat mewah, sembari "ritual" tiup lilinnya diatas kue tart yang harganya saat ini berada dikisaran ratusan juta rupiah. Padahal selama hidupnya, Muhammad tidak pernah merayakan miladnya secara besar-besaran, itu artinya bertentangan dong.

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, para sabahat-sahabat melakukan peringatan kelahiran Rasulullah SAW dilakukan pada bulan Rabi'ul Awal dengan maksud memuliakan namanya secara berjama'ah, dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an serta Sholawat Nabi Muhammad SAW. Kegembiraan kaum muslimin-muslimah merupakan menyambut kelahiran kekasih Alloh SWT ini tertuang dalam Q.S. Yunus: 58 selanjutnya Q.S. Al-Anbiya: 107. Tradisi ini kemudian berkembang pesat dan luas di seluruh dunia hingga Indonesia.

Secara substansi peringatan ini adalah bentuk ekspresi umat Islam dikolong jagad bersyukur dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW untuk berdzikir mengingat beliau, menyantuni fakir dan miskin, serta berbuat kebaikan lainnya merupakan bagian dari menghormati dan memuliakan kekasih Alloh SWT ini.

Di era millenial saat ini umat islam menghadapi seribu satu tantangan, akibatnya terjadi perbedaan diantara umat islam itu sendiri baik segi paham atau pandangan lainnya.

Tentu, sah-sah saja digelar maulid Nabi, selama tidak bertentangan dengan syari'at agama Islam maka silahkan dilaksanakan. Jaga ketertiban dan keamanan demi terciptanya kerukunan umat diantara kita.

Setidaknya di tengah serbuan media sosial kegiatan maulid ini dapat mendidik generasi penerus untuk lebih memahami tentang agama islam dan menjadi wadah persatuan bukan saling berseteru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun