Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Miris! Cucu yang Diasuh Sejak Kecil Itu Tega Tikam Neneknya

22 Oktober 2017   16:50 Diperbarui: 23 Oktober 2017   09:57 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

cucu bunuh nenek (sumber gambar: pikiran-rakyat.com)

Tanpa disadari, hampir kebanyakan kita adalah orang-orang bebal tidak taat pada hukum. Bayangkan, pola didik yang salah menambah kelam penderitaan negri ini. Pendidikan berkualitas selalu berorientasi "profit" sehingga melahirkan seorang pembunuh bernama Ridwan Abdul Azis (21) tega menikam Jua (69), korban tak lain adalah neneknya sendiri menggunakan pisau dapur hingga tewas mengenaskan. Terdapat luka tusuk 11 kali dibagian perut dan satu tusukan di bagian leher.

Kondisi kelam ini tentu sangat tidak diharapkan terulang menodai kesaktian pancasila ditengah perdebatan kata "Pribumi". Mau tidak mau tragedi berdarah ini terjadi di rumahnya di Kampung Kepuh, RT 01 RW 10 Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (19/10) menandakan bebalnya otak manusia, membunuh semaunya tanpa memandang dosa. Keberadaan pemerintahan setempat tidak jeli membaca situasi warganya melakukan pembunuhan yang melibatkan cucu dan neneknya. Boleh saya bilang, pendidikan moral terhadap anak-anak masih gagal total.

Celakanya seusai penusukan, korban tidak mendapat penanganan ekstra, karena Rumah Sakit setempat tidak mempunyai peralatan memadai mengharuskan dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung untuk dilakukan operasi. Namun nyawa korban tidak selamat dan meninggal usai menjalai operasi.

Proses pemakaman sendiri berlangsung, Jumat (20/10) di tempat pemakaman umum tidak jauh dari Kampung Cikepuh. Dan parahnya ibunya pun akan ditikam oleh anak durhaka ini, apabila tidak segera lari meminta pertolongan kepada tetangganya. Pelakunya tampak linglung tanpa dosa setelah menusuk neneknya. Belum diketahui persis motif Azis tega menikam neneknya. Mirisnya, sejak bayi diurus oleh neneknya.

Maka pekerjaan rumah pemerintah menanti untuk mengistal ulang moral yang semakin parah ini, bagaimana kita untuk memulai taat dan memperbaiki jiwa pelaku yang labil dan masih buron. Meski keji, Azis adalah darah daging seoang ibu yang susah payah dilahirkannya ke muka bumi, lalu tega membunuh seharga rupiah. Menyebabkannya terjerembab menjadi pemberontak yang lantaran tergiur glamournya duniawi yang penuh fatamorgana.

Saya juga seorang cucu yang tidak lagi bisa melihat sosoknya yang keriput, namun penuh petuah. Bagi saya, pelaku pembunuh nenek ini tergolong budaya KURANG AJAR!!!. Agaknya, kesadaran untuk melakukan pembiaran terhadap hal-hal buruk dan berbau pelanggaran justru lebih mudah dilakukan. Ketimbang, mentaati nilai-nilai tertentu yang sebetulnya dapat berdampak positif bagi orang banyak.

Makassar, 22 Oktober 2017

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun