Bagaimana suasana malam pertama dialam kubur, tentu tidak senyaman pasangan pengantin baru saat menikmati malam pertama di hotel mewah bintang lima. Segala kenikmatan duniawi tersebut sirna saat menjalani malam pertama di alam kubur. Pasalnya setiap yang bernyawa pasti merasakan mati.
Pada suatu hari kita merasakan ada sesuatu yang membahagiakan dengan menikmati indahnya alam ciptaan Alloh SWT, bersama anak dan keluarga penuh keceriaan. Hidup dalam kesenangan dan kesehatan terjamin, tertawa melihat tingkah polah anak-anaknya yang lucu demikian pula kita ditertawakan oleh anak-anak.
Lalu, tiba-tiba disergap oleh suatu malam, malam saat kita dijemput oleh kematian. Dan datangnya sakaratul maut itu benar, itulah yang kita selalau lari membahasnya.
Malam itulah, malam pertama kita berada dalam alam kubur, sendiri dicekam oleh kesunyian, tanpa anak dan istri juga sahabat karib, yang ada hanyalah amal.
Inilah malah pertama, dimana anak menjadi yatim dan istri menjadi janda, atau suami menjadi duda. Malam pertama yang menggusur tidur dari tempat yang empuk menuju dinginnya tanah berselimut kain kafan.
Inilah malam yang mengusir jasad kita dari rumah mewah nan megah, menempati liang lahat yang gelap dan sempit. Kemarin malam kita masih berpesta pora, makan dan minum bersama-sama sahabat karib. Tiba-tiba kita masuk pada malam pertama dimana tubuh kita menjadi santapan cacing-cacing tanah dan serangga.
Pada malam ini, kita baru sadar ternyata HARTA, KELUARGA, JABATAN yang kerja keras kita mencarinya sampai lalai mengingat Alloh SWT tidak sedikitpun dari semua itu menemani dan membela, seperti tafsir dalam (Q.S. At-Takatsur, 1-3).
Kematian datang dengan tiba-tiba, dia datang tepat waktu tidak bergeser barang sedetik pun merenggut dengan paksa, melenyapkan segala nikmatnya dunia, tak pernah memilah tua, muda, kaya, miskin, sehat maupun sakit.
Inilah malam episode pertama dari alam akherat. Kuburan bisa menjadi taman surga, sebaliknya bisa juga menjadi satu lubang diantara lubang neraka.
Ia datang untuk mengeluarkan manusia dari rotasi kehidupan yang selama ini dijalaninya. Rumah yang kokoh dan megah tidak akan mampu membentengi datangnya sang pencabut nyawa. Tumpukan uang deposito di Bank tidak akan mampu MENYOGOK atau MENYUAP Malaikatulmaut untuk mengundurkan waktu kematian kita.