Terkutuklah penampilan pejabat publik yang menipu bangsa sendiri. Ada benarnya kata orang buta dan tuli "hanya orang tidak bisa melihat, hanya orang-orang yang tidak bisa mendengar yang memiliki kepekaan jiwa." Ini bercerita sesuai realita bukan bersilat lidah atau “panggung” sandiwara. Skenario apa lagi pak Menpora??
Sebenarnya simple kok! Demi Rio saja Menpora sesumbar sudi melepas gaji, lakukan langkah serupa terhadap sepakbola dong pak?. Buat apa merisaukan sebuah pemikiran berbelit-belit. Jawabannya mudah, cabut surat pembekuan Federasi PSSI atau teken kontrak baru PEMBEKUAN.
Mari kembali ke sistem sepakbola yang sportif, jauh dari kepentingan ego pribadi dan sektoral. Apapun hasil keputusannya harus dipenuhi pak Menteri. Ini adalah peristiwa bersejarah untuk fokus pada tujuan strategis pembinaan sepakbola generasi “garuda muda” indonesia.
Gitu aja kok rempong!!!
Makassar, 12 Maret 2016