Mohon tunggu...
Ay Mahening
Ay Mahening Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Puisi adlh hal yg paling suka aku baca...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Cinta Itu Anugerah

25 Oktober 2016   10:53 Diperbarui: 25 Oktober 2016   11:09 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Pic : Tribunnews

Semilir angin menimbulkan suara berdesir. Tak pernah seirima degup jantungku yang berdetak lebih dari seratus hitungan per menit.

"Apakah diam itu sunyi?"

Sebuah pertanyaan yang kerap engkau goreskan di dinding hati....

Seperti biasa, waktu tak pernah bisa mengalahkanmu dalam diam. Karena waktu terus berputar dan berjalan meninggalkan kita.

"Berisik!"

Isyaratmu mengatakan itu.

Karena angin mulai memainkan iramanya di rumpun bambu pagar halaman dan itu mungkin menjawab pertanyaan yang kau ajukan sendiri. Sebelumnya. Diam itu sunyi!

Aku tak pernah dihinggap jemu. Meski berlama-lama menemanimu, yang selalu bisa berasik masyuk dengan diammu. Sedangkan bibirmu tak juga mengucapkan sepatah kata.

Mungkin ini yang dinamakan takdir, saat Tuhan menyatukan kita dalam cinta. Dua anak manusia yang bicara dari hati ke hati.

Aku tak pernah bisa mendengar perkataan rindu dari bibir seorang gadis bisu yang mencintaiku. Sedangkan aku tak bisa melihat senyummu dengan kedua mataku yang buta.

Mungkin pelukan hangat dan kecupan mesra bibirmu, yang berkata;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun