Mohon tunggu...
Pipit Apriani
Pipit Apriani Mohon Tunggu... profesional -

Pemantau pemilu di KIPP Indonesia (Komite Independen Pemantau Pemilu). Blogger : www.forum-democracy.blogspot.com (pemilu) , www.les-bahasa-jerman.blogspot.com (belajar bahasa Jerman), www.merajut-itu-asyik.blogspot.com dan beberapa blog lainnya.\r\nSedang belajar di Pasca Sarjana FISIP UI Ilmu Politik tahun 2013 sampai sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Coklat Belgia

6 Agustus 2010   14:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:15 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Coklat hasil demo Hari Rabu 4 Agustus yang lalu, saya mendapat kesempatan untuk memandu acara Blogger Workshop dengan tema "I t's all about Belgian Chocolate". Wah, ini pertama kalinya saya jadi pemandu acara seperti ini. Biasanya saya jadi moderator untuk diskusi dengan tema serius. Apalagi pembuat coklat yang saya pandu ini bukan sembarang pembuat coklat, tetapi salah satu chocolatier (ahli coklat) terkenal di dunia yaitu Laurent Bernard.

Sebelum menerima tugas, saya googling dulu, siapakah orang ini. Laurent Bernard sebenarnya orang Perancis. Tetapi dia mendalami bahkan menspesialisasikan diri pada coklat Belgia. Setelah lulus dari sekolah kuliner yang mengkhususkan diri pada pembuatan Plated Dessert, Sugar Work, Modern Pastry dan tentu saja Coklat, Laurent berkeliling dunia sebagai chef pastry. Pokoknya, kalau urusan pastry, dia jago banget deh.

Dari kota kelahirannya di Perancis, ia ke London, Bermuda, AS, Middle East dan terakhir di Singapura. Di sana dia mendirikan Laurent’s Café & Chocolate Bar”. Hebatnya, resto coklatnya ini masuk ke dalam urutan 167 dari 1545 restoran yang patut dikunjungi di Singapura. [caption id="attachment_217974" align="alignleft" width="300" caption="Tim dapur : Chef Laurent, Karen dan asisten"][/caption]

Coklat Belgia yang eksotis dapat dijumpai di café atau kedai kopi dan toko khusus. Coklat Belgia dianggap sebagai coklat bercita rasa tinggi karena memenuhi semua standar untuk produk gula-gula. Bahkan Swiss yang terkenal dengan coklatnya saja, ternyata juga mengimpor resep dari ahli coklat Belgia.

Yang membuat coklat Belgia unik adalah kualitas bahan-bahannya dan teknik pengolahan coklat yang masih menggunakan teknik jadul. Di Belgia sendiri, banyak toko-toko kecil membuat coklat Belgia dengan tangan (hand made) dan menggunakan peralatan yang orisinil. Serunya, hal tersebut justru menarik minat turis untuk mengunjungi Belgia saat ini.

Coklat Belgia populer sejak abad 18, tapi proses baru yang diciptakan oleh chocolatier Jean Neuhaus tahun 1912 membuat coklat semakin populer, bahkan hingga 10 kali lipat. Neuhaus menggunakan coklat versi khusus yang disebut "couverteur" yaitu lapisan dingin yang dikenal sebagai “praline”. Praline coklat Belgia bisa diisi dengan macam-macam krim seperti kopi, kacang hazel, buah atau coklat kental.

[caption id="attachment_217980" align="alignleft" width="300" caption="Bloggers dari penjuru Jakarta"][/caption]

Banyak perusahaan praline coklat Belgia yang didirikan pada abad-abad yang lalu masih beroperasi hingga kini - Leonidas, Neuhaus, Godiva and Nirvana terkenal karena praline mereka yang rasanya luar biasa.

Satu tehnik pembuatan coklat Belgia yang mengunggguli coklat dari negara lain adalah penyimpanan “couverteur”sebelum digunakan. Dalam pembuatan coklat, bubuk kakao dicampur dengan gula dan lemak coklat. Agar hasil akhirnya halus, adonan coklat diaduk-aduk dengan panas yang diatur secara hati-hati, istilahnya tempering.

Biasanya, perusahaan coklat menerima coklat dalam bentuk padat atau batangan yang berarti harus dipanaskan ulang agar bisa digunakan. Tetapi perusahaan coklat Belgia menerima “couverteur” dari truk pengirim yang memiliki wadah pemanas dan diaduk sepanjang waktu. Menurut mereka, coklat yang tetap hangat memiliki aroma yang lebih baik daripada coklat yang dibekukan.

[caption id="attachment_217990" align="alignleft" width="300" caption="It's All About Belgian Chocolate"][/caption]

Karena kualitas bahan dan pembuatannya yang membutuhkan detil untuk setiap tahapan, maka coklat Belgia menjadi mahal. Tapi bagi yang sudah mencobanya pasti setuju bahwa coklat standar tidak bisa menandingi coklat praline Belgia. Hmmm, memang yummy banget, waktu kami mencicipi coklat hasil demo.

Mengenai demo cookingnya dan apa saja yang dibuat, saya akan cerita di postingan berikutnya.

Kunjungi : www.pipitapriani.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun