Mohon tunggu...
Viator Henry Pio
Viator Henry Pio Mohon Tunggu... Freelancer - Fakta : Proyek Agung Pikiran dan Kata

Start by doing what's necessary; then do what's possible; and suddenly you are doing the impossible

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anggriella dalam Tatap Kepedihan

25 Januari 2022   20:49 Diperbarui: 28 Januari 2022   11:40 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang lelaki yang  menerawang kala fajar tentang kepastian, tapi ternyata itu adalah utopis (foto MemoriaUtopis/IG)

Aku mencoba mengurai takdir ditengah kegerahan hari yang tak tentu lagi ditindih hebat keriuhan rasa. Dikala gejolak tanya membentur dibenak. Ketika logika terasa kaku tuk jelaskan tuntas pendakian yang tengah dipijaki.

Kemurungan ini karena dan tentang cinta. Cinta sebagai sesuatu yang menantang logika semua insan untuk dibedah. Sesuatu yang mempesona untuk didekati tapi juga berwajah seram sehingga pantas dihindari. Sesuatu yang hadir dalam geliat gelisah penuh ketakutan juga ramai dalam taburan kegairahan.

Cinta mengguncang kemapanan. Tidak ada dalam ketetapan. Berdiri dalam ketertentuan tanpa wujud. Yang hadir diamati sebagai keindahan dan pergi dirasakan sebagai kepedihan.

Darinya mencuat dalam bayang-bayang kebahagiaan juga kesakitan. Cinta seperti berada dalam tatapan sekejap, dipeluk erat oleh semua insan sebagai kerinduan namun senantiasa tergelincir disela-sela rangkulan.

Mungkin tangan yang dipakai untuk merangkul tidak menjangku keberasan cinta dan keeratan pelukan tidak setara dengan kekuatan cinta.

Namun cinta selalu dalam tatapan yang menggairahkan. Karena cinta membuka selubung mimpi menjadi kenyataan benderang. Cinta mencabik kabut keremangan dan menghukum kepalsuan serta berusaha menjaring panorama bahagia di gerbang ketertutupan.

Cinta yang bergulir seakan merahasia sekaligus menyata. Cinta yang mendekat sekaligus menjauh. Akhirnya aku sadari bahwa cinta adalah sesuatu yang tak terhampiri dekat. Tak terkatakan habis. Namun ada dan tak bisa dipisahkan oleh jarak.

Cinta diam dan bertakta dalam keheningan. Berkata-kata dalam kesorakan. Kehadirannya untuk bertolak dari hekekat kehidupan kepada kebenaran. Dan bertolak dari kebenaran kepada kehidupan.

Anggriella, cinta itu kini menjelma dalam dirimu. Engkau hadir dengan langkah cukup halus menyelinap masuk dan berdiam dipalung sanubari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun