Berbeda dengan ilmu yang diserap dari sekolah yang merupakan jenis pengetahuan yang rancang dan dikembangkan secara historis dengan teknik pengajaran yang inovatif, perancangan kurikulum yang menjawabi berbagai keberagaman pengalaman manusia dan situasi dunia yang mengintarinya.
Untuk itu dibutuhkan peran guru untuk menunjukkan jalan bagi setiap siswa. Karena kita semua tergantung pada guru. Para ilmuwan digaris depan memerangi Virus Corona diajarkan oleh guru. Juga semua ilmuwan besar berasal dari jamahan tangan dingin atau didikan guru.
Bisa ditegaskan sekali lagi bahwa guru menjamin kelangsungan umum spesies manusia dengan transmisi akumulasi pengetahuan serta bertanggung jawab memimpin generasi baru untuk melanjutkan jalan sejarah kemanusiaan. Ini adalah tugas para guru yang amat berat namun mulia.
Oleh karena itu, guru dikokohkan dengan slogan "pahlawan tanpa tanda jasa". Seorang pahlawan terlihat dari totalitas pengabdiannya tanpa memperhitungkan upah. Itulah kemuliaan seorang pendidik atau guru.
Bila kita baca secara teliti dalam konteks pandemi, sudut urgensinya adalah memperhitungkan nasib para siswa. Arah dan agenda pendidikan serta nasib generasi kita. Dan tuntutannya bahwa para guru harus mempromosikan domain atau parasut warna-warni yang memungkinkan dunia pendidikan keluar dari zona abu-abu yang sedang menggerogoti kita.