Mohon tunggu...
pintukata
pintukata Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis Bebas.

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kaum Robotik

2 Desember 2021   17:16 Diperbarui: 2 Desember 2021   17:24 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku dalam bayang-bayang masa depan komputasi yang belum terbayangkan sebelumnya. Di mana AI dan teknologi mesin terus berangsung menyamai kemampuan manusia. 

Mereka dibidik awalnya agar menjadi pembantu manusia mengatasi hal-hal praktis di dunia. Tapi aku sangsi suatu saat mereka akan menyita semuanya bahkan menjajah manusia sebagai pemegang saham di dunia ini.

Tapi apa benar kita, manusia, sebagai pemegang saham seratus persen atas dunia? Bukankah kita juga dulu tiada, dan ada yang menciptakan kita? Bukankah kita juga seperti robot-robot yang melampaui jamannya, dengan perangkat yang meta kompleks serta diberi core akal dan hati.

Mungkin robot yang diciptakan manusia belum bisa menyamai manusia itu sendiri. Mereka belum bisa merasakan, menyatakan cinta serta belum punya kecendrungan akan kebaikan. 

Aku berkata belum, sebab barangkali manusia suatu saat dapat bereksperimen dengan mengooptasi segenap perangkat terdalam manusia pada sebuah mesin. Itu hanya kemungkinan, bisa jadi terwujud, bisa juga tidak sama sekali sampai kita menutup mata masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun