Matahari beredar lebih cepat hari ini. Terik cahayanya menyapu wajahku yang masih dalam bayang-bayang kantuk. Jam memang telah menunjukkan pukul sepuluh lewat, namun jiwaku mengatakan masih petang. Ingin sekali menuntaskan tidurku sepanjang hari.
      Apa jadinya jika hidupku hanya dipenuhi dengan kegiatan tidur ria. Bahkan ia tak begitu membosankan bagiku, sebab semua orang butuh tidur. Merebahkan badannya, menutup katup matanya, serta mengistirahatkan hatinya dari segala aktifitas yang membakar emosi dan pikirannya.
      Apalagi musim dingin telah tiba. Waktu yang tepat bagi para angsa dan hewan mamalia lainnya kembali ke sangkar mengeram. Sama seperti manusia, mereka tidak memiliki perangkat yang memadai pada tubuhnya, hingga biasanya si pemilik angsa tersebut memindahkannya ke tempat yang lebih hangat. Aku pun butuh kehangatan, dengan badan yang kurus, pastilah mudah sekali suhu yang dingin menusuk tulang-tulang.
     Â