Mohon tunggu...
pintukata
pintukata Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis Bebas.

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lagu Subuh III

16 Juli 2020   13:45 Diperbarui: 16 Juli 2020   13:41 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

lalu,
untuk kasih bunga ilalang
teringat, saat kau berkeluh kesah, kedinginan
fajar subuh lalu menghilang
ini pertanda dunia juga menghilang
akan dikebumikan?
namun, sejak tuhan malu mengingatku
atas doa rindu rindu

seringkali, embun di telinga daun mawar
untuk paginya para sujud ilahiyah
kembali berkedip, membuka mata lalu menangis
menetes hingga dasar lautan
atau, nanti langit kehausan?
waktu itu, aku masih kecil
abah, mengajariku berbudi luhur
termasuk selalu mengaminiku
ini semula, ada ketika subuh masih berkumandang

2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun