Mohon tunggu...
pintukata
pintukata Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis Bebas.

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akulah Berhala Itu

11 Juli 2020   20:18 Diperbarui: 11 Juli 2020   20:18 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika materi yang berotasi
yang nyata barang tentu bukti
yang abstrak  tanggal
berputar-putar
searah sejalan
ke depan ke masa yang terlampau
tenang,
luka hati hanya ilusi belaka
khayal manusia modern
hidup dalam meta-data
meta-fakta
berlindung di balik metafisik
metafora hanya konsumsi para penyair
yang gila kata
yang kaya makna
yang rakus rasa

ketika benda mematung
yang mudah dilempar
yang rapuh ditendang
yang usang diinjak
barang tentu hancur
berkeping-keping
menjadi debu dan
hangus
tinggal asap
aroma bangkai

aku mekanika
berhitung satu dua
data adalah candu
perang mengatur waktu
yang menimbun laba-laba
yang menghamba angka

akulah berhala itu

2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun