Mohon tunggu...
pintukata
pintukata Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis Bebas.

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Meloroti Celana Sendiri

8 Juli 2020   18:56 Diperbarui: 8 Juli 2020   18:47 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sedang berjalan ia
menuju pasar rakyat
celana jins borjuis
yang dibeli
dari tengkulak gelap
bersandang kantong-kantong
yang dalam
siap menadah pesangon
sejenis denim, devil, rockabily
sesembah ruh kain
yang dipercaya keras
seperti tameng rudal
yang terbukti kuat
tanpa gebyur jamu cap becak
plus anti bocor
 
Si kantong berempat
mulut-mulutnya menganga
samping belakang siap siaga
terisi,  emoh tula-tuli
yang kiri hasil sembako
yang kanan kolusi investasi
dua belakang pintasan tol
sebelum ia berlari
di tengah riuh pasar
orang-orang melihat ia sinis
maaf, celananya kejar-kejaran
perlahan
ke bawah
merendah
menuduk
hening,
seorang anak muda mendekat dan bertanya :
"Pak, uang-uangnya kok dikencingi?"

2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun