Mohon tunggu...
Reza Pamungkas
Reza Pamungkas Mohon Tunggu... Jurnalis -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Bunuh Diri Politik

28 Agustus 2018   16:44 Diperbarui: 28 Agustus 2018   17:02 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
asiancorrespondent.com

Jokowi seperti sedang melakukan bunuh diri politik melalui rangkaian kesalahannya.

PinterPolitik.com

Tahun 2016 boleh jadi akan dicatat sebagai salah satu tahun terbaik untuk comeback dalam olahraga basket, atau mungkin olahraga secara umum. Kala itu, Golden State Warriors membuang keunggulan yang cukup aman 3-1 dan takluk di hadapan Cleveland Cavaliers dengan skor 4-3 pada final NBA.

Warriors menjadi tim pertama dalam sejarah NBA yang kehilangan keunggulan dari skor 3-1. Terlepas dari penampilan Cavaliers yang gemilang, Warriors juga tidak luput dari kesalahan. Kesalahan demi kesalahan ini membuat Warriors masuk dalam sejarah NBA untuk rekor yang tidak diinginkan.

Kini, cerita tentang melepas keunggulan telak berpotensi terjadi di tahun 2019. Arenanya bukan lagi lapangan basket, tetapi dalam gelaran Pilpres 2019. Joko Widodo sebagai petahana memang oleh banyak pihak difavoritkan akan menang mudah pada gelaran tersebut. Hal ini ditunjukkan melalui hasil survei yang hampir semuanya ia rajai.

Meski demikian, keunggulan telak ini bisa saja terbuang sia-sia. Hal ini terjadi karena sang petahana cukup rajin melakukan blunder atau kesalahan sendiri. Kondisi ini membuat keunggulannya yang begitu nyaman di meja survei bisa saja hilang dalam sekejap.

Rentetan Kesalahan

Siapa pun tentu tidak luput dari kesalahan. Akan tetapi, kesalahan demi kesalahan di dalam politik memiliki potensi memberi petaka. Apalagi, jika rentetan kesalahan itu dilakukan di masa krusial saat menjelang Pemilu.

Jokowi misalnya saat ini disebut-sebut tengah melakukan blunder yang cukup fatal. Kandidat petahana tersebut seperti melakukan kampanye negatif terhadap dirinya sendiri lewat rangkaian penolakan terhadap gerakan #2019gantipresiden.

Sikap berlebihan melarang diskusi2 dan gerakan 2019 ganti presiden adalah "kampanye" terburuk buat incumbent... Dan ini bukan gaya khas seorang @jokowi ketika sedang bertarung... Entah gaya siapa...
--- Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) August 26, 2018

Banyak yang mengganggap munculnya massa dan keterlibatan aparat dalam penolakan gerakan tersebut adalah kampanye terburuk bagi Jokowi. Posisi itu disematkan kepadanya karena sebagai pemimpin di negara ini, akses kekuasaan terhadap aparat penegak hukum adalah keuntungan politik yang dimilikinya. Langkah tersebut dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat bagi kubu oposisi dan pendukung gerakan #2019gantipresiden, sehingga bisa mengurangi elektabilitas Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun