Mohon tunggu...
Reza Pamungkas
Reza Pamungkas Mohon Tunggu... Jurnalis -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo dan Politisasi Umroh

21 Juni 2018   16:06 Diperbarui: 21 Juni 2018   17:02 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan antara Amien Rais, Rizieq Shihab dan Prabowo Subianto pada 2 Juni lalu di Makkah, Arab Saudi telah memunculkan istilah politisasi umroh. Politisasi umroh boleh dibilang unik karena terminologi ini relatif baru dalam konstelasi politik di Indonesia.

Arikel ini tayang pertama kali di Pinterpolitik.com

Pertemuan antara Amien Rais, Prabowo Subiato dan Rizieq Shihab di Arab Saudi, telah memunculkan istilah politisasi umroh. Istilah ini tampaknya baru dalam riak-riak politik nasional. Sekilas, jika kita mendengar pertemuan ini, konotasinya tentu mengarah pada Pilpres 2019.

Meski terdengar baru, praktik politisasasi umroh sebenarnya merupakan bagian dari politisasi agama itu sendiri. Dalam konteks ini, agama dijadikan sebagai alat politik untuk menciptakan simbol-simbol eufemisme. Eufemisme dalam politik bahasa kerap digunakan politikus untuk memperhalus pesan yang ingin disampaikan kepada pemilih (voters).

Artinya, pertemuan di Makkah, bisa dipahami sebagai simbol politik yang sengaja diciptakan untuk kepentingan Pilres 2019. Ini juga mengindikasikan bahwa Prabowo yang telah mendeklarasikan diri untuk maju sebagai penantang Jokowi, bakal tetap memelihara relasi politik dengan kelompok Islam konservatif sebagai kekuatan politiknya.

Tapi, rasanya, pertemuan di Makkah itu tampaknya tidak elok, kesannya pragmatis, bagaikan politik pencitraan yang ditujukan untuk meraih simpati dari kalangan muslim Indonesia. Sehingga tak salah, jika pertemuan itu dianggap sebagai bentuk politisasi terhadap umroh yang sering disebut umat Islam sebagai haji kecil, bukan begitu?

Kekuatan Politisasi Umroh  

Masalahnya, kubu Prabowo menepis anggapan jika pertemuan di Makkah merupakan agenda politik. Bantahan itu setidaknya muncul sebagai respons di media massa yang menyebutkan pertemuan ketiga tokoh di atas merupakan bagian dari politik umroh. Bantahan itu memang agak berlebihan. Di tengah masyarakat yang melek politik tentu hal itu menjadi paradoks.

Amien Rais, misalnya yang kerap disebut Chicago Boys karena pernah mengenyam pendidikan di Chicago, Amerika Serikat, bukanlah orang baru dalam politik Indonesia. Sikapnya yang oppurtunis pernah dikenal sebagai dalang dari lengsernya Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari kursi presiden.

#SangGelombang@PrijantoRabbani

Pertemuan Prabowo, Amien Rais dan Sohibul Iman dengan Habib Rizieq di Makkah, tentu bikin cemas Koalisi Istana. #iDeasRabbani10:11 AM - Jun 2, 2018

Twitter Ads info and privacy

Setidaknya itu pernah dibenarkan oleh Gus Dur dalam sebuah acara talk show di televisi nasional. Paling tidak, pengalamannya itu bisa memperkuat argumen bahwa dirinya bukan orang baru dan sudah pasti lihai dalam berpolitik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun