Mohon tunggu...
Reza Pamungkas
Reza Pamungkas Mohon Tunggu... Jurnalis -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peluang PDIP Khianati Jokowi

13 Juni 2018   14:15 Diperbarui: 13 Juni 2018   14:21 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekuasaan kelompok elit ini mempengaruhi arah politik, bahkan menentukan siapa yang akan dipilih oleh masyarakat. Di satu sisi, posisi ini membuat Jokowi menjadi inferior di hadapan Megawati. Jika koalisi PDIP-Gerindra terjadi, maka ini adalah pembuktian teori tersebut, bahwa elit partai seperti Megawati punya pengaruh yang sangat besar terhadap perubahan arah koalisi.

Namun, jika ditinjau dari cara Jokowi mengelola keseimbangan kekuasaan dengan elit politik lain -- misalnya lewat Golkar dan Demokrat -- harus diakui, pria kelahiran Solo itu sedang memainkan bidak-bidak caturnya secara jenius. Ini ibarat Lionel Messi atau Mohamed Salah yang "meliuk-liuk" taktis di hadapan garis pertahanan lawan dalam sebuah pertandingan sepakbola. Lawan terkecoh, gol terjadi.

Kemampuan Jokowi ini tentu saja akan sangat membantu dirinya memenangkan kontestasi Pilpres 2019, sekaligus lepas dari belenggu elit dalam tajuk "petugas partai" yang selama ini disematkan padanya. Jokowi tentu saja akan berhadapan dengan elit lain, namun dengan posisi yang lebih setara -- katakanlah, ia tak harus mencium tangan SBY ketika bertemu.

Pada akhirnya, jika PDIP berbalik ke Gerindra, maka ini memang mengindikasikan adanya "pengkhianatan politik" terhadap Jokowi. Namun, itu hal yang lumrah terjadi dalam dunia politik.

Selentingan tentang belum adanya SK dari Megawati boleh jadi memang benar. Yang jelas, seperti kata Arthur Miler di awal tulisan ini, pengkhianatan adalah hal yang melekat dengan politik. (S13)


Artikel ini pertama kali tayang di Pinterpolitik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun