Mohon tunggu...
Pinnn
Pinnn Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Fine

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apakah Human Eror adalah Penyebab di Balik Tenggelamnya KRI Nanggala-402?

28 April 2021   15:49 Diperbarui: 28 April 2021   16:03 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
manajemen risiko KRI Nanggala - 402/cnnindonesia.com

pray for Nanggala-402 ,indonesia berduka setelah setelah dinyatakan tenggelamnya monster bawah laut kapal ini merupakan salah satu kapal selam yang resmi menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan indonesia pada tahun 1981 kapal selam Nanggala ,kapal selam buatan jerman ini hilang kontak pada rabu 22 april 2021 dini hari  saat melakukan latihan  diperairan pulau bali.

53  awak kapal KRI Nanggal-402 dinyatakan gugur setelah dikabarkan tenggelam pada minggu,25 april 2021 sore  terjadi keretakan akibat tekanan kedalaman yang dalamnya sampai 700- 800 meter dari permukaan laut,pantauan ini terlihat melalui ROV dari singapura yangmendapat kontak visual kamera dan menemukan adanya serpihan badan kapal KRI Nanggal-402 di dikedalaman 803 Meter.KSAL mengatakan bahwa ditemukan serpihan KRI Nanggala 402 terbelah menjadi 3 bagian  dibawah permukaan laut. 

banyak masyarakat bertanya apakah Human error adalah penyebab tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 ? 

KSAL menjelaskan berdasarkan analisis penyebab risiko tenggelamnya kapal selam KRI Nanggal-402 ini bukan akibat Human error melainkan faktor alam arus bawah,  karena sebelum melakukan penyelaman awak kapal   sudah melalui prosedur  yang baik dan lengkap berdsarkan dari laporan penyelaman sehingga dapat memiliki  izin bertugas ,faktor yang paling mempengaruhi tenggelamnya kapal selam ini  adalah  faktor arus bawah laut karna disetiap tempat memiliki arus yang berbeda tergantung pada kondisi cuaca alam diwilayah tersebut ,KRI nanggala diprediksi terbawa arus bawah laut hingga kedalaman 800 meter lebih dari satu menit sehingga terjadi tegangan tinggi untuk menggerakan kapal,maka akan terus bergerak kebawah.

para  awak kapal biasanya mempelajari dan memantau terlebih dulu kondisi  perairan sebelum melakukan penyelaman, hal ini mengakibatkan kapal selam jatuhnya lebih cepat diduga karena adanya faktor alam yang paling berpengaruh adalah faktor arus bawah laut yang berbeda tergantung kondisinya. faktor alam ini seperti  ada internal solitary wave yaitu faktor oseanografi maupun hidrografi yang cukup kuat untuk menarik secara vertikal.karena kehendak faktor  alam ini  tentunya para prajurit tidak bisa  melakukan peran kedaruratan walaupun mereka sudah melakukan persiapan berada di pos tempurnya 

berdasarkan analisisi diatas  manajemen risiko perlu melakukan  perencanaan pengelolaan yaitu dengan lebih memperhatikan dan memantau kondisi kapal dan cuaca pada saat bertugas dan usia standar kapal perlu  diperhatikan atau mengurangi aktivitas penggunaan usia kapal yang mencapai 40 tahun perlu melakukan perawatan yang lebih rutin untuk mengurangi atau meminimalkan terjadinya risiko  karena hal ini dapat sangat berisiko tinggi sehingga rentan terjadinya kecelakaan bila tidak segera untuk mengelola risiko dapat  melalui manajer risiko yaitu dengan pemantauan ulang dengan berkonsultasi sebelum melakukan tugas negara dan manajer risiko harus memonitor  pengelolaannya sehingga hasilnya dapat dilaporkan sebagai bukti pengelolaan risiko 

sumber : tribunnews

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun