Mohon tunggu...
egeidasalyu.net
egeidasalyu.net Mohon Tunggu... Editor - KURASI KOMPASIANA] Curhat di Media Sosial | Mengabadikan Riwayat Hidup Melalui Jurnal Harian | Risiko Menjadi "Angel Listener"
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saat ini kehadiran media sosial tidak dapat lepas dari genggaman. Selain sebagai sarana berkomunikasi dan hiburan, media sosial juga menjadi tempat.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Penggunaan Bahasa yang Lebih Baik, Aku dan Saya, Anda akan Tidak Rugi

11 Oktober 2021   02:07 Diperbarui: 11 Oktober 2021   05:49 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbahasa yang baik dan benar juga merupakan cerminan suatu sopan santun selayaknya orang yang berbudaya. Pengenalan sopan santun ini sangat penting dimulai dari usia dini.

Secara tidak sadar, anak-anak kita, baik di sekolah maupun di rumah telah salah mengartikan penggunaan kata aku secara tidak tepat dan keliru.

Kita harus menyadari bahwa suatu bahasa mempunyai hubungan erat dengan akar budaya dan tata karma dari pengguna bahasa tersebut.

Penggunaan kata aku yang benar adalah untuk menunjukkan keakraban dan hanya dipakai terbatas pada sesama kawan sebaya dan bukan digunakan terhadap lawan bicara yang jauh lebih tua, seperti terhadap guru, orang asing maupun orang tua. Sebagai gantinya, sebaiknya kita menggunakan kata yang lebih sopan, yaitu: saya.

Distorsi bahasa ini telah berlangsung secara tidak disadari baik oleh para orang tua murid ataupun pendidik. Hal ini mungkin karena banyaknya guru-guru kita yang berasal dari daerah tertentu dimana kata aku lebih sering dan umum digunakan di dalam percakapan sehari-hari.

Namun dalam konteks tertentu pengunaan kata aku secara tidak tepat ini dapat merugikan anak-anak kita sendiri. Seperti misalnya, saya menyaksikan sendiri dimana seorang siswa Indonesia dianggap kurang ajar dan tidak sopan saat berbicara dengan seorang pejabat di sebuah kantor pemerintah. Sebetulnya anak ini sama sekali tidak menyadari bahwa yang membuat pejabat itu tersinggung adalah karena dia menggunakan kata aku yang dirasakan sangat tidak sopan oleh Bapak tersebut.

Masih banyak lagi contoh-contoh yang kurang baik yang terjadi tanpa disadari hanya karena penggunaan kata aku yang tidak pada tempatnya.

Oleh karena itu, gunakanlah kata aku (yang lawan katanya adalah engkau atau kamu) hanya terbatas pemakaiannya antara teman sebaya, di dalam puisi, lagu dan untuk kalangan yang dirasa sangat akrab saja dan gunakan kata saya apabila anda berbicara, menulis surat, atau bercakap-cakap dengan orang yang belum/ baru dikenal, kalangan yang lebih tua, guru mapun kepada kedua orang tua kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun