Mohon tunggu...
Pinasty
Pinasty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi (21107030022) Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Menjadi Diri Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Yuk Kenali "Social Comparison" !

20 Mei 2022   14:39 Diperbarui: 20 Mei 2022   14:45 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama yakni karena kurang adanya rasa bersyukur. Kata bersyukur merupakan kata yang mudah dan singkat. Namun menjadi hal yang sulit ketika diterapkan dapat kehidupan orang. Ketika anda bersyukur maka anda akan merasa cukup dan tidak merasa selalu kurang. Sehingga anda akan merasa bahagia dan tentram dengan kecukupan yang anda miliki, hal tersebut membuat rentan adanya social comparison. 

Selalulah bersyukur dengan apa yang anda punya karena itulah hasil dari kerja kerasmu yang patut anda hargai, jangan terus bandingkan anda dengan orang lain hanya karena ketidak puasan anda terhadap apa yang anda punya.

Kedua yaitu selalu mendengarkan perkataan orang lain. Dengan anda yang terus terpaku atas perkataan orang lain, maka anda akan sulit menentukan pilihan anda artinya anda tidak menjadi diri sendiri. Hal ini sering terjadi pada seseorang. Misalnya ketika sedang bermain bersama teman, kemudian salah satu teman atau beberapa teman yang terus berbicara memberi gambaran mengenai ucapan " sebaiknya kamu beli tas ini deh, lebih bagus dari milik dia. 

Masa dia merek itu tapi kamu beluk merk yang dibawahnya sih". Hal-hal seperti itu tanpa disadari dapat membuat diri anda terpancing dan menyebabkan perbandingan atau social comparison yang bernilai negatif, jika anda sendiri tidak dapat mengontrol pribadi diri anda dari hal-hal seperti itu.


Ketiga yaitu tidak menyadari atas kelebihan yang anda miliki. Ketika anda selalu merasa kurang, yang mana dapat membuat social comparison, maka anda akan sulit bahkan tidak menyadari kelebihan yang kamu miliki. Maka dari itu jangan selalu bandingkan diri anda dengan orang lain dalam konteks negatif.

Tetapi lihatlah dirimu sendiri terlebih dahulu agar anda dapat lebih mengetahui atas apa yang kamu miliki yakni suatu kelebihan.

Keempat yaitu adanya rasa kecemburuan dalam diri sendiri. Rasa kecburuan menjadi hal yang saat ini wajar. Ketika banyak orang yang merasa hidupnya tidak seperti orang lain yang lebih mewah atau glamor dan kekinian atau modern. Misalnya melihat orang lain yang bisa liburan ke Bali, maka akan ada rasa kecemburuan, sehingga timbullah social comparison.

Melihat terdapat empat faktor penyebab adanya social comparison yang ternyata sangat related di kehidupan sehari-hari tanpa disadari. Disisi lain, dari faktor penyebab terjadinya perbandingan diri terhadap orang lain juga akan menimbulkan dampak, yakni misalnya akan menyakiti diri sendiri, yang mana hal itu dapat membuat dampak buruk juga, yaitu membuat diri seorang individu merasa tidak percaya diri.

Melihat berbagai faktor penyebab dan dampaknya. Maka dari itu apa yang seharusnya dilakukan untuk dapat stop social comparison? Berikut caranya:

Pertama yakni selalu berfikir positif. Dengan berfikir positif anda akan merasa lebih percaya diri dan akan lebih cenderung tidak merasa teetekan atas apa yang kamu punya dengan menghadapi banyak iming-iming duniawi.
Kedua yaitu menerima kekurangan yang ada pada diri anda. 

Karena dengan terus menerus menutupi ketidaksempurnaan dengan terus menjadi sempurna karna hanya untuk memenuhi atau menyamakan standar orang lain akan sia-sia dan menguras tenaga. Jadi belajarlah untuk dapat menerima kekurangan anda sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun