Mohon tunggu...
Piere Barutu
Piere Barutu Mohon Tunggu... Administrasi - Citizen Journalism

Email : pierebarutu@gmail.com .

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Polisi Terlihat, Semua Panik (di Jalur Busway)

22 Mei 2012   03:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:59 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_178350" align="aligncenter" width="554" caption="Terlihat sejumlah kendaraan di seblah kanan masuk jalur Busway *Photo oleh Piere Barutu"][/caption]

Lagi dan lagi korban berjatuhan, akibat bersinggungan dengan Busway Trans Jakarta dan biasanya adalah kendaraan roda dua motor, baik yang ikut – ikutan masuk ke jalur busway atau karena ketidak cekatan pengemudi busway atau si pengendara motor, yang jelas banyak sudah cerita tentang kecelakaan di jalan raya.

Volume kendaraan terutama sepeda motor, terlihat sangat melebihi daya tampung jalan yang ada, sehingga Ibukota Jakarta semakin tidak dapat terkontrol, siapa yang mau di persalahkan pemimpinnya ?, banyak hal dan penyebabnya karena ternyata para pengendara – masyarakat seperti tidak punya pilihan transportasi massal yang memadai dan terjadwal.

Hampir semuanya tidak karuan, berdesak – desakan jika yang tetap nekad ada yang memilih naik ke atas gerbong dengan segala resiko dan konsekwensi, akhirnya pilihan mereka adalah berjuang sendiri bersama kendaraan pribadi menuju tempat beraktifitas, menerobos lampu merah, masuk jalur busway, melawan arah dan kebut – kebutan.

[caption id="attachment_178351" align="aligncenter" width="471" caption="Kendaraan mulai terlihat parkir dan berhenti di badan jalan, membuat macet *photo oleh Piere Barutu"]

13376571001526292478
13376571001526292478
[/caption]

Saat pagi hari mayoritas warga memulai kegiatan  jam 06.00 ternyata di beberapa daerah sudah sangat terasa padat, bahkan ada yang sudah macet parah, jika ingin menghindarinya, banyak yang naik ke trotoar, masuk ke gang kecil atau yang biasa disebut jalan tikus mencari jalan alternatif, seperti di jalan pemuda rawa mangun, Jakarta timur,bersamaandengan waktu jam belajar juga akan dimulai, mobil – mobil pengantar anak sekolah sembarangan berhenti seakan jalan raya tersebut milik mereka yang sekolah disitu.

Menurunkan penumpang dan parkir berjam – jam di badan jalan, karena parkir sekolahnya terbatas.dan masih banyak alasan yang lainnya, rata – rata sekolah yang mengakibatkan macet panjang tersebut adalah sekolah elit, negeri / swasta terkenal, padahal beberapa waktu yang lalu Polantas dan Dishub sudah mewanti – wanti kendaraan yang parkir sembarangan dibadan jalan akan di gembok, dikenai sangsi tetapi sepertinya hal ini hanya wacana, entah mengapa. Bukankah seharusnya pihak yayasan / pengelola sekolah itu turut memikirkan juga solusi supaya masyarakat lain yang pengguna jalan itu dapat nyaman dan lancar berkendara.

Pagi ini dari arah Cawang menuju Rawa Mangun dan sebaliknya kendaraan banyak yang berebut masuk jalur busway, dan mengikuti bus Trans Jakarta melaju, terlihat kendaraan pengikutnya seperti “anak bebek” yang jika bus berhenti mereka ikut berhenti di belakangnya, begitu juga saat jalan adu kencanglah mereka serasa di jalan tol, tetapi saat di kejauhan terlihat ada Polisi mengenakan rompi warna hijau terang, berhamburan lah motor dan mobil yang ada di jalur busway, ada yang membanting stir ke kiri ada yang mau mundur, padahal jalanan itu sangat miring disisi kirinya dan ada juga yangdibuat pembatasnya, tadi metro mini yang ikut masuk hampir terguling saking paniknya, saat si supir melihat Polantas.

Tetapi di jalan berikutnya mereka masuk jalur busway lagi dan lagi tak ada bosan dan takut kalau sampai celaka, semua berani dan nekat yang penting lancar dan bisa jadi pembalap.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun