Mohon tunggu...
Siswa Rizali
Siswa Rizali Mohon Tunggu... Konsultan - Komite State-owned Enterprise

econfuse; ekonomi dalam kebingungan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Valuasi Startup IT: Persepsi vs Corona

7 Oktober 2020   13:07 Diperbarui: 7 Oktober 2020   13:09 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

versi lebih pendek dari tulisan ini dimuat di harian KONTAN, Sabtu, 3 Oktober 2020, dengan judul "Valuasi Startup TI: Persepsi versus Korona".

#  #   #   #

Di tengah penyebaran wabah Corona, harga saham-saham perusahaan besar teknologi, seperti Amazon, Apple, Facebook, Google, Microsoft, dan Netflix terus mengalami peningkatan dan mencapai titik tinggi baru.

Di sisi lain, harga saham-saham perusahaan startup IT yang telah mendisrupsi perusahaan konvensional mengalami stagnasi bahkan penurunan harga, seperti Uber dan Lyft. Sedangkan perusahaan startup yang komponen IT hanya pelengkap bisnis properti, seperti Wework dan Oyo, valuasinya turun.

Wabah Corona merupakan ujian bagi startup IT untuk dipilah antara perusahaan yang tidak memiliki keunggulan IT, seperti Uber Lyft, Wework, dan Oyo, dengan yang benar-benar unggul dalam teknologi, seperti Zoom Communication. Kenaikan harga saham dan valuasi Zoom itu didukung oleh kenaikan pendapatan dan laba.

Kondisi ini kontras dengan era eforia 2016-2018, dimana banyak pakar pemasaran menggunakan valuasi startup IT sebagai bukti utama keunggulan perusahaan. Tidak ada upaya meneliti keunikan bisnis model, keunggulan sistem dan IT, superioritas produk, serta kinerja keuangan.

Berbagai penipuan berkedok startup IT seharusnya menjadi pembelajaran bahwa valuasi startup yang fantastis kadangkala hanya berbasis persepsi, bukan keunggulan IT yang dimiliki perusahaan. Mulai dari Theranos (dengan puncak valuasi US$9 miliar), Wirecard (US$28 miliar), Luckin Coffee (US$12,7 miliar), dan Wework (US$47 miliar). Theranos adalah penipuan adanya teknologi baru kesehatan pemeriksaan darah. Wirecard dan Luckin Coffee penipuan pencatatan keuangan.

WeWork hanya ruang co-working berjaringan wifi, mencapai puncak ilusi dengan mempromosikan apa yang dalam prospektus IPO-nya disebut: sensasi meningkatkan kesadaran dunia (elevate the world’s consciousness).

Para investor mempercayai klaim pendiri perusahaan tersebut tanpa melakukan investigasi atas produk yang ditawarkan, teknologi yang dikembangkan, atau laporan keuangannya.

Tragisnya di periode 2008-2019, investor ritel dan short seller melakukan berbagai upaya membongkar manipulasi oleh Wirecard. Tetapi Wirecard selalu mendapat perlindungan dari otoritas pengawas pasar modal Jerman: BaFin. (catatan: bila anda percaya regulator melindungi investor ritel, sebaiknya anda berhenti bermimpi).

Salah satu penyebab melonjaknya valuasi startup IT ini berhubungan erat dengan besarnya pendanaan dari venture capitalist (VC) dan Sovereign Wealth Fund. Diantaranya VC seperti Softbank dan Vision Fund milik investor IT paling sukses: Masayoshi Son. Valuasi Uber, WeWork, Doordash, Oyo, bahkan Wag (aplikasi pengurus anjing) naik tajam setelah Softbank dan/atau Vision Fund melakukan investasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun