Mohon tunggu...
Siswa Rizali
Siswa Rizali Mohon Tunggu... Konsultan - Komite State-owned Enterprise

econfuse; ekonomi dalam kebingungan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Strategi Sederhana Investor Awam

5 September 2020   11:48 Diperbarui: 5 September 2020   11:53 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pilihan komposisi kelas aset tergantung karakter emosional dan jangka waktu yang dimiliki si investor. Investor konservatif dan berorientasi jangka pendek, lebih memilih instrumen yang volatilitas rendah dan sangat likuid, seperti deposito, emas, dan obligasi. Bagi investor agresif dengan jangka waktu panjang, porsi saham bisa sampai 50% portofolio atau lebih.

Komposisi aset sederhana bisa saja dibagi proporsional, yaitu deposito, emas, obligasi, dan saham masing-masing 25% dari alokasi aset.

Diversifikasi Dalam Kelas Aset

Untuk tabungan dan emas, diversifikasi dalam kelas aset relatif terbatas. Demi keamanan, tabungan disimpan di bank terbaik. Mungkin juga menambah return tabungan melalui investasi di reksa dana pasar uang. Pilihan terbaik investasi emas adalah logam mulia.

Bagi investor ritel awam, cara paling praktis diversifikasi investasi obligasi dan saham adalah melalui reksa dana.

Dalam investasi obligasi, komposisi obligasi negara, obligasi korporasi, dan tenor, menjadi penentu risiko dan potensi imbal hasil. Semakin banyak obligasi korporasi dengan kualitas kredit rendah, tenor panjang, dan tidak likuid, semakin tinggi potensi return. Tapi risiko kerugian juga meningkat.

Obligasi pemerintah tenor panjang, 10-tahun atau lebih, memberikan potensi keuntungan harga (capital gain) tertinggi saat ekonomi resesi dan mengalami deflasi. Tapi ketika ekonomi mengalami pemulihan, dimana inflasi dan suku bunga naik, obligasi tenor panjang akan mengalami kerugian yang besar pula.

Untuk melakukan diversifikasi di saham-saham berkualitas baik, investasi lah pada reksa dana berbasis indeks pilihan seperti: LQ45, IDX30, MSCI Indonesia Large Cap, dan Jakarta Islamic Index (JII). Dalam indeks tersebut mungkin saja ada saham-saham yang mengalami penurunan harga dalam waktu lama (3-5 tahun). Bisa juga indeks mengalami stagnasi harga seperti yang terjadi sekarang. Namun dalam jangka panjang, indeks harga saham akan naik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi sebuah negara.

Diversifikasi Antar Waktu

Dalam jangka pendek, tidak ada yang tahu arah pergerakan harga emas, obligasi, dan saham. Dalam jangka panjang, tren ketiga harga instrumen naik lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Dengan demikian, diversifikasi investasi di ketiga instrumen ini akan memberikan pengembangan aset yang efektif dan efisien.

Kendala lain dalam berinvestasi adalah: investor secara emosional lebih menyukai aset yang harganya sedang naik. Tapi ketika harga mengalami kejatuhan, si investor akan terbebani secara emosional karena merugi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun