Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dialog Kursi Kosong

29 Desember 2020   16:02 Diperbarui: 29 Desember 2020   23:14 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berbicara pada kursi kosong di hadapanku

Mungkin dia paham

Mungkin dia juga sama sepertiku

Kami menunggu seseorang untuk datang

Entah untuk berbagi atau sekedar mampir

Setidaknya kami siap memberikan tempat, untuk hati yang patah, jiwa yang lelah, dan sukma yang meronta

Siapa yang bisa lebih sabar dari kursi kosong di hadapanku?

Aku biarkan nuraniku disapanya

Ternyata pedih yang dia bagi untukku

Sudahlah, aku tak lagi bisa menahan luapan sedihmu

Senandungmu terdengar seperti rintihan di telingaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun