Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Evolusi Isi Kepala Manusia

29 September 2020   20:55 Diperbarui: 29 September 2020   21:01 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langkah kakimu seperti petir. Menakutkan separuh isi bumi. Angkuh lehermu yang selalu menadah keatas, seolah menantang matahari
Egomu melangit. Karsamu mengakar membumi.
Sering kau lupa bahwa kakimu berpijak di tanah penuh debu

Kau kangkangi Sang Gusti Agung
Kuasamu seolah melebihi Sang Esa. Kau selalu berpikir, kau Maha diatas Sang Maha
Bahkan kau tak ragu untuk menyakini bahwa bumi berputar atas perintahmu
Wahai jiwa penuh syirik
Tunduklah pada pencipta teduhnya firdaus
Bahkan tiap tarik napasmu, DIA yang sudah memompa jantungmu

Bukankah sebelum hari lahirmu kau tak pernah ada?
Lalu mengapa harus mendahului yang lebih paham tentang bumi ini
Mengapa berpura-pura seolah paling mengerti tentang hidup?
Bukankah kenyataan terlihat lebih nyata ketimbang isi kepalamu?
Atau
Kau masih mau berdebat tentang teori evolusi bumi?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun