Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Bawah Kubah Hijau Nabawi

28 Mei 2020   00:17 Diperbarui: 28 Mei 2020   00:27 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Serantang rendang jauh-jauh hari kau siapkan untukku
Sudah kubilang aku tak pulang

Ketupat-ketupat kau tanak dikukusan
Sudah kubilang aku tak pulang

Sepanci opor kau masak
Sudah kubilang aku tak pulang

Aku jauh dari rumah, tertahan di rantau
Entah ikhlasku mengikuti aturan atau bodohku seperti keledai
Bukan aku sendiri
Di sini banyak jiwa-jiwa yang sedang sibuk merindu
Rindu rumah, rindu ibu, rindu ayah, rindu baju baru, rindu ketupat dan rombongannya
Benar kami sibuk
Sibuk bertingkah seolah kami tak rindu
Sibuk berusaha membohongi nurani kami sendiri
Sibuk berjuang agar kami merasa baik-baik saja di sini

Apa kabarmu di sana?
Mintalah pada rindu untuk sedikit lagi bersabar

Mungkin Ramadhan tahun depan, kalau panjang umur ini
Aku janji lewati malam takbiran bersamamu di bawah Kubah Hijau Nabawi
Menjadi semanis Rasullullah dan Aisyah
Sekarang mari menabung bersamaku, supaya kelak celengan rindu ini kita pecahkan bersama di sana

Tentang rindu, aku pikir sekarang kita sudah tau nyerinya
Sering membuatku hampir gila karna datang kapan saja sesukanya
Tapi tak apa
Bersiaplah saja
Kelak aku jemput untuk ziarah ke makam Maha Cinta
Di sana nanti, kita akan mencertiakan pada mereka

Kita adalah ahli waris cinta mereka, yang akan melanjutkan cinta ini

Sampai kembali ke firdaus

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun