Serantang rendang jauh-jauh hari kau siapkan untukku
Sudah kubilang aku tak pulang
Ketupat-ketupat kau tanak dikukusan
Sudah kubilang aku tak pulang
Sepanci opor kau masak
Sudah kubilang aku tak pulang
Aku jauh dari rumah, tertahan di rantau
Entah ikhlasku mengikuti aturan atau bodohku seperti keledai
Bukan aku sendiri
Di sini banyak jiwa-jiwa yang sedang sibuk merindu
Rindu rumah, rindu ibu, rindu ayah, rindu baju baru, rindu ketupat dan rombongannya
Benar kami sibuk
Sibuk bertingkah seolah kami tak rindu
Sibuk berusaha membohongi nurani kami sendiri
Sibuk berjuang agar kami merasa baik-baik saja di sini
Apa kabarmu di sana?
Mintalah pada rindu untuk sedikit lagi bersabar
Mungkin Ramadhan tahun depan, kalau panjang umur ini
Aku janji lewati malam takbiran bersamamu di bawah Kubah Hijau Nabawi
Menjadi semanis Rasullullah dan Aisyah
Sekarang mari menabung bersamaku, supaya kelak celengan rindu ini kita pecahkan bersama di sana
Tentang rindu, aku pikir sekarang kita sudah tau nyerinya
Sering membuatku hampir gila karna datang kapan saja sesukanya
Tapi tak apa
Bersiaplah saja
Kelak aku jemput untuk ziarah ke makam Maha Cinta
Di sana nanti, kita akan mencertiakan pada mereka
Kita adalah ahli waris cinta mereka, yang akan melanjutkan cinta ini
Sampai kembali ke firdaus