Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Perempuan dan Rembulan

14 Juni 2025   20:08 Diperbarui: 15 Juni 2025   16:34 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar oleh  ImaArtist dari Pixabay

Bulan purnama diam seribu bahasa.
Dia menyimak lekat-lekat
cerita yang dituturkan seorang perempuan
dari atas balkon rumahnya.

Perempuan itu,
matanya berbinar-binar
senyumnya merekah
dan wajahnya merona malu-malu.
Dia sepertinya sedang jatuh cinta
dan membagikan kisah kasihnya pada rembulan di langit malam.

Sayang sekali
rembulan tidak bisa balas berkata-kata.
Tapi langit bersih bermandi cahaya
bisa menyiratkan dia sedang ikut berbunga-bunga.

Perempuan itu pun menyadari sesuatu.
Mungkin sudah seharusnya rembulan tetap diam seribu bahasa
karena saat ini
pasti ada begitu banyak orang yang sedang bercerita padanya.

Perempuan itu pun pamit
dan menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur.
Dia berharap rembulan bisa menyapa dirinya
seperti seorang sahabat
dalam mimpi terindah malam ini.

----

barombong 14 juni 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun