Lelaki tua berjalan ringkih
menyusuri jalan yang menuntunnya pada senja di ujung kota.
Bayangan panjang
membuntuti langkahnya di atas aspal jalanan.
Matanya menyipit
memandang daun-daun kering yang berjatuhan di sekitarnya.
Hanya ada angin dan daun-daun itu.
Tidak ada warga kota yang biasanya mengajak swafoto
atau setidaknya tersenyum hangat saat dia menghampiri.
Tidak usah dipertanyakan lagi.
Mereka semua sedang bersembunyi
dari inflasi
seperti mata air yang sembunyi dari musim kemarau panjang.
Lelaki tua itu terus melangkah
menyusuri jalan menurun yang dibentuk dari indeks harga saham
awalnya landai
tapi semakin lama semakin terjal.
Akan seterjal apa ujung jalan itu?
tidak ada yang berani berspekulasi.
Berbekal keyakinan
lelaki tua itu terus melangkah.
Hanya keyakinan kawan perjalanan satu-satunya
karena bayangan panjang pun
kini diam terpaku di atas aspal jalanan.
---
barombong, 18 maret 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI