Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Hujan di Atas Mimpi

17 Maret 2025   20:24 Diperbarui: 20 Maret 2025   14:42 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar oleh Leo dari Pixabay

Malam ini hujan kembali turun dengan deras
mengguyur rumah dan bangunan
membasahi selokan dan taman
membasahi jalanan yang lengang.

Nyanyian hujan memaksa penghuni kota masuk lebih dalam
ke alam mimpi.
Di sana
jiwa-jiwa mereka berkelana dan bergeming
tergerak dan terpaku.
Di antara tirai hujan yang semakin rapat
sebagian mampir berteduh di teras pertokoan
sebagian lagi tersesat tidak tahu jalan pulang.

Esok pagi mungkin matahari akan bersinar kembali
dan embun hadir di pucuk-pucuk dedaunan.
Atau mungkin juga tidak.
Langit masih akan kelabu
dan hujan masih akan jatuh dengan deras .

Tapi tidak ada salahnya berharap
akan hari yang lebih cerah,
sekalipun kemarau masih jauh
dan jiwa-jiwa yang tersesat di antara rinai hujan
belum menemukan jalan pulang.

---

barombong, 17 maret 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun