Laila memejamkan mata
menengadahkan kedua telapak tangan
dan melantunkan doa dalam senyap.
Ramadan yang mestinya
penuh cerita baru
tentang takjil favorit
tentang undangan-undangan buka puasa bersama
tentang ikhtiar demi ikhtiar
dan ibadah demi ibadah,
kali ini hanya rangkaian waktu yang senyap.
Memang benar
misteri Ilahi kadang begitu berat diselami.
Seberat meninggalkan pintu pabrik yang akan tertutup selamanya
di belakang langkah yang getir dan senyap.
Laila tidak sendiri.
Ada ribuan Laila lain di luar sana
yang pintu rejekinya tertutup di awal Ramadan.
Entah siapa yang salah.
Laila hanya bisa pasrah.
Dia sadar
hanya butiran debu dalam putaran mesin-mesin ekonomi
yang penuh intrik
yang menggilas tajam dan kejam.
Dan seperti juga Laila-Laila yang lain
dia hanya bisa memanjatkan segala keluh kesah dan gundah gulana
kepada Sang Empunya Kehidupan
dalam doa
yang senyap.
---
barombong, 4 maret 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI