Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Metropolitan, Algoritma dan Payung yang Terbuka

5 Maret 2023   20:20 Diperbarui: 5 Maret 2023   21:13 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh abdulla binmassam dari pixabay.com

Malam baru saja menggantikan senja saat hujan jatuh dengan deras.
Sejenak layar-layar tertutup
dan payung-payung terbuka.
Dari langit
mereka nampak seperti barisan cendawan
yang bergerak teratur mengikuti pola zebra cross
berhenti dan melaju sesuai irama lampu merah hijau kuning di sudut-sudut perempatan.

Untuk sesaat
semesta seperti ingin menyiram peradaban yang terlalu panas.

Denyut metropolitan tidak akan berhenti
hanya karena hujan yang tumpah dari langit.
Tapi kita sama-sama tahu
metropolitan sudah lama kehilangan jiwanya.
Seluruh kehidupannya sepenuhnya digerakkan oleh algoritma
yang rigid dan gersang.

Jantungnya digantikan clock super komputer
pembuluh darahnya digantikan bandwith
dan neuronnya digantikan modulator demodulator.

Hujan berhenti.
Payung-payung tertutup
dan layar-layar terbuka.
Lihat, algoritma kembali menunjukkan kuasanya.

Mungkinkah metropolitan menemukan kembali jiwanya?

---

kota daeng, 5 maret 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun