Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Dunia Generasi Z yang Penuh Distraksi

26 Februari 2023   20:41 Diperbarui: 27 Februari 2023   07:57 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar generasi Z dari kompas.com (SHUTTERSTOCK)

Generasi Z adalah mereka yang lahir di antara tahun 1997 sampai tahun 2012 (kompas.com). Jadi saat ini rentang usia mereka adalah 11 sampai 26 tahun. Dengan rentang usia tersebut sebagian dari mereka sudah berada pada usia kerja, entah memilih berwirausaha, bekerja secara mandiri atau menjadi pekerja. Kali ini kita fokus pada mereka yang menjadi pekerja.

Ada semacam stereotype dari generasi yang lebih senior terhadap generasi Z ini. Menurut para senior generasi Z cenderung seenaknya dalam bekerja, susah fokus, manja, kurang disiplin dan susah diajak berdedikasi lebih dibanding jobdes terhadap perusahaan.

Benarkah demikian? 

Sesungguhnya dalam hal bekerja, setiap generasi punya karakteristiknya masing-masing. Generasi Baby Boomer (1946-1964) adalah generasi yang loyal tapi cenderung konservatif. 

Generasi X (1965-1980) adalah generasi yang lebih logis, mengutamakan work-life balance tapi juga skeptis dan cenderung menghindari risiko. 

Generasi Y atau millenial (1980-1996) adalah generasi yang sudah mengecap digitalisasi sehingga jadi lebih mandiri dan independen dalam bekerja. 

Mereka jauh lebih moderat, open-minded, ambisius, tapi sering overthinking. Sedangkan generasi Z adalah generasi yang benar-benar lengket dengan teknologi dibanding generasi di atasnya. Tapi ini yang membuatnya jadi cenderung manja, kurang inisiatif dan secara mental lebih rentan dibanding generasi-generasi di atasnya.

Digital-native, mungkin ini ungkapan yang tepat untuk para generasi Z. Dari sinilah kita akan mulai menganalisis masalah-masalah yang kerap dikeluhkan para senior mereka.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan kebiasaan para digital-native ini. Mereka lahir dan dibesarkan di lingkungan yang semakin terdigitalisasi. Tidak heran, internet dan lompatan-lompatan teknologi informasi adalah teman tumbuh kembang mereka. Tapi di sisi lain, selain menjadi teman, teknologi informasi ini juga menjadi tantangan untuk mereka termasuk untuk kita yang semakin akrab dengan teknologi.

Distraksi yang Menghambat Kinerja

Dalam buku Productivity Hack (Metagraf, 2018) Darmawan Aji mengutip penelitian yang dilakukan oleh Nottingham Trent University yang menyebutkan rata-rata pengguna handphone mengecek handphone mereka (untuk membuka chat, membuka notifikasi medsos dan lainnya) sebanyak 85 kali sehari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun