Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: "Lupa, Yang Mulia."

11 Desember 2022   20:07 Diperbarui: 11 Desember 2022   20:44 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada sebuah persidangan, hakim termangu pada jawaban "lupa" dari saksi. Padahal kesaksian itu sangat penting untuk memutus perkara yang sedang dipersidangkan. Hakim yang arif dan bijaksana lalu menyuruh saksi mengingat kembali peristiwa yang barusan ditanyakan.

"Lupa berarti memori Saudara tentang peristiwa itu tertimbun memori-memori yang lain. Coba diingat-ingat kembali, Saudara Saksi. Kami bersedia menunggu berapa lama pun waktu yang dibutuhkan."

Hakim pun membiarkan saksi berpikir keras. Sambil menunggu, mereka menonton partai pamungkas pertandingan world cup yang sudah ditunggu-tunggu semua orang.

Saksi memandang para jaksa yang menatapnya dengan ketus, juga memandang terdakwa dan pengacara yang terkantuk-kantuk di sudut ruang sidang.

Menit-menit berlalu. 5 menit, 10 menit, setengah jam, 45 menit.

"Bagaimana saudara saksi?"

"Masih tidak ingat, Yang Mulia... "

"Oke. Lanjut lagi kalau begitu, tolong diingat-ingat dengan keras. Ini kebetulan kedua tim masih turun minum."

Menit-menit berlalu dengan cepat. Kesebelasan unggulan para hakim sepertinya menang, karena mereka sedang melakukan selebrasi di balik meja sidang. Confetti yang ditembakkan dari party popper berhamburan di langit-langit ruangan.

"Bagaimana, Saudara saksi?" tanya hakim ketua usai euforia kemenangan mereda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun