Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Menapaki Desember

2 Desember 2022   19:59 Diperbarui: 2 Desember 2022   21:18 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh schroederhund dari pixabay.com

Tanpa terasa kaki kita sudah menapaki ruas terakhir sebuah perjalanan.
Masih akan ada perjalanan lain yang menanti.

Tapi sebelum itu
kita bisa berhenti sejenak dan memandang ke belakang
memandang perjalanan yang sudah dilewati.

Ada taman di sisi jalan yang dipenuhi kuntum-kuntum bunga
jembatan di atas sungai
danau
hutan yang penuh keajaiban
semua yang indah.

Juga gerimis
hujan deras
dan badai.
Padang yang tandus dan beracun
jalan berbatu yang membuat kita terantuk dan terjatuh
semua yang menyakitkan.

Apapun yang ada di belakang kita
selalu bisa jadi alasan untuk terus bersyukur.

Kini kita memandang ke depan
pada jalan panjang masih tertutup kabut tebal.
Tapi apapun yang ada di dalam sana
selalu bisa jadi alasan untuk terus berharap.

---

kota daeng, 2 desember 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun