Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pria Muda dan Geliat Pagi

4 November 2022   05:23 Diperbarui: 4 November 2022   05:32 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari lifestyle.kompas.com

Hening pagi menutup layar mimpi
membuka mata dan sukma.

Apa kabarmu hari ini?
ucap embun di kaca jendela pada matahari yang mengintip malu-malu.
Salam yang tulus
sekalipun sebentar lagi cahaya hangat matahari akan mengusirnya dari situ.
Tapi dia tidak pernah dendam
karena besok mereka akan kembali bertemu dan bertegur sapa.

Lalu berturut-turut
air dari wastafel, kopi yang mengepul, roti isi dan sepatu olahraga
singgah di tubuh pria muda itu.
Tidak lupa kecupan dari kekasih yang masih ada di masa depan.

Dia pun menyunggingkan senyum
pada kalender yang dihiasi lingkaran-lingkaran, nama-nama
dan jadwal appointment.

Apa kabarmu hari ini?
ucapnya pada matahari yang kini sudah lebih percaya diri
setelah beralih rupa menjadi pegawai corporate.
Salam yang tulus
sekalipun sebentar lagi cahaya hangat matahari akan mengusirnya dari kamar yang nyaman itu.
Tapi dia tidak pernah dendam
karena dia tahu matahari-lah yang selalu memberinya semangat
agar kuat bertinju dengan kerasnya kehidupan hari itu.

Sampai sepi malam kembali membuka layar mimpi.

---

kota daeng, 4 november 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun