Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyimpan Rindu Dalam Bait Puisi

15 September 2022   20:32 Diperbarui: 15 September 2022   20:37 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh StockSnap dari pixabay.com

Kadang
rindu datang dalam bentuk yang nisbi.
Tidak samar-samar
tidak pula tegas trengginas.
Dalam rima
diksi
dan metafora, misalnya.

Dalam bait-bait puisi
yang selalu membuatku teringat padamu
wahai, penulis sajak.
Walau wajahmu tak pernah nampak
kata-katamu membuat tiada ingin kuberanjak walau sejenak.

Ternyata kata-kata cukup sudah
untuk membuat cinta merekah.

Tapi apa yang terjadi di sana?
Di bawah purnama demi purnama
yang tidak berhasil membuatmu bercerita seperti biasa?

Kini rima
diksi
pun metafora
tak mampu lagi menebus rindu.

Tinggallah daku
pemuja sajak
yang limbung karena hilang jejak.

---

kota daeng, 15 september 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun