Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Permohonan Maaf Edy Mulyadi Justru Tegaskan Posisi IKN

24 Januari 2022   20:02 Diperbarui: 24 Januari 2022   20:09 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah bisa diduga, pernyataan Tempat Jin Buang Anak yang dilontarkan Edy Mulyadi terkait pemindahan IKN akan berujung pada permintaan maaf. Koar-koar Edy Mulyadi menentang pemindahan IKN pada video yang viral itu memang berlebihan. Penonton yang tidak tinggal di Kalimantan saja bisa jengkel melihatnya, bagaimana dengan masyarakat di Kalimantan Timur yang wilayahnya disebut-sebut seperti itu?

Video yang viral tersebut pun menuai banyak kecaman. Bahkan di twitter tagar #TangkapEdyMulyadi sampai jadi trending topic beberapa waktu lalu.

Tapi fenomena ini sudah biasa terjadi. Figur yang mengeluarkan pernyataan kontroversial, lalu viral dan menjadi sorotan masyarakat pun membuat klarifikasi kemudian meminta maaf atas pernyataan tersebut. Lama kelamaan, pola Pernyataan -- Viral -- Klarifikasi -- Minta Maaf akan jadi pola yang terus-terusan berulang. 

Benar, ada kasus-kasus yang berujung ke proses hukum lebih lanjut, tapi tidak sedikit juga yang terhenti pada tahap minta maaf di atas kertas bermaterai.

Nah, untuk kasus Jin Buang Anak ini kita sudah sampai pada tahap minta maaf yang dilakukan Edy Mulyadi di hadapan beberapa tokoh masyarakat Kalimantan. Videonya juga sudah beredar luas.

Mari kita simak kata-kata Edy Mulyadi seperti yang dikutip kompas.tv di bawah ini

"Di Jakarta, tempat jin buang anak itu untuk menggambarkan tempat yang jauh, jangankan Kalimantan, istilah kita mohon maaf ya, Monas itu dulu tempat jin buang anak, BSD, Balai Serpong Damai itu tahun 80-90an itu tempat jin buang anak, jadi istilah biasa," demikian klarifikasinya.

Menurutnya ini istilah biasa saja, hanya ada pihak tertentu yang sengaja memainkan isu tersebut. Tapi bagaimanapun juga dia tetap meminta maaf atas pernyataan tersebut.

"Minta maaf, itu benar-benar bukan masalah, saya akan minta maaf, itu mau dianggap salah atau tidak salah saya minta maaf," ucapnya kemudian.

Ada hal menarik yang bisa kita kupas dan telisik dari klarifikasi serta permintaan maaf tersebut. Edy Mulyadi menentang rencana pemindahan IKN dengan alasan "jauh", jika kita menggunakan versi sopan dari istilah Tempat Jin Buang Anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun